Tautan-tautan Akses

Periset AS Tambah Nilai Gizi Jagung Hasil Rekayasa Genetika


Seorang petani AS memanen jagung dari perkebunannya di Loami, Illinois, AS (foto: ilustrasi).
Seorang petani AS memanen jagung dari perkebunannya di Loami, Illinois, AS (foto: ilustrasi).

Sekelompok periset Amerika pekan ini mengatakan mereka menemukan suatu cara merekayasa jagung secara genetika. Jagung adalah tanaman komoditas terbesar dunia, untuk memproduksi sejenis asam amino yang terdapat dalam daging.

Hasilnya adalah pangan kaya nutrisi yang dapat bermanfaat bagi jutaan orang di seluruh dunia sementara itu juga mengurangi biaya pakan ternak. Terobosan tersebut dimuat dalam sebuah laporan dalam jurnal National Academy of Sciences, yang dikaji-ulang oleh sesama ilmuwan.

Para periset itu mengemukakan proses tersebut melibatkan infus sejenis bakteria tertentu ke dalam jagung untuk memproduksi metionin, sejenis asam amino yang umumnya terdapat dalam daging.

“Kami menambah nilai nutrisi jagung, komoditas terbesar yang ditanam di bumi,” kata Thomas Leustek, Profesor Departmen Biologi Tanaman, Universitas Rutgers dan rekan penulis penelitian tersebut kepada VOA.

“Umumnya jagung digunakan sebagai pakan ternak, tapi jagung tidak mengandung metionin – sebuah asam amino kunci dan kami temukan suatu cara efektif untuk menambahkan asam amino itu pada jagung,” ujar Profesor Leustek.

Kalangan ilmuwan memberi pakan jagung hasil rekayasa genetik itu kepada ayam di Universitas Rutgers untuk membuktikan bahwa jagung itu bergizi bagi ayam-ayam tersebut, kata Joachim Messing yang bersama-sama menulis laporan dengan Profesor Leustek.

Biasanya pakan ayam disiapkan sebagai campuran jagung dan kedelai, kata kedua penulis dalam press release, tapi campuran semacam itu tidak mengandung metionin. [mg/is]

XS
SM
MD
LG