Tautan-tautan Akses

Perencana Serangan Gereja, Dihukum Penjara Hampir 3 Tahun


Benjamin McDowell, dijatuhi hukuman penjara federal 33 bulan (foto: dok).
Benjamin McDowell, dijatuhi hukuman penjara federal 33 bulan (foto: dok).

Seorang laki-laki pendukung supremasi kulit putih dijatuhi hukuman penjara hampir tiga tahun karena secara ilegal membeli senjata api yang menurut pihak berwenang akan digunakan untuk melancarkan serangan berdasar kebencian, mirip penembakan di gereja South Carolina.

Benjamin McDowell hari Rabu (11/7) dijatuhi hukuman penjara federal 33 bulan karena dinyatakan bersalah memiliki senjata api, menurut Jaksa Sherri Lydon. Pihak berwenang mulai menyelidiki McDowell, usia 31 tahun, sejak Desember 2016 ketika ia mengancam sinagog di Myrtle Beach lewat Facebook. Pejabat setempat sudah mengawasinya karena ia berteman dengan kelompok supremasi kulit putih dan membuat tato yang terkait kelompok-kelompok rasis ketika mendekam dalam penjara atas tuduhan pencurian, menurut FBI.

McDowell ketika itu mengatakan ia menginginkan senjata api dan kepada agen FBI yang menyamar dan menawarkan jasa untuk mendapatkannya, ia mengatakan berencana menyerang suatu tempat atas nama "kekuatan kulit putih" dan menulis di gedung itu "mendukung semangat Dylann Roof."

Roof dijatuhi hukuman mati tahun lalu karena melakukan penembakan yang dilandasi rasisme, menewaskan sembilan jemaah kulit hitam di satu gereja di Charleston, South Carolina.

"Saya melihat apa yang dilakukan Dylann Roof dan dalam hati, saya menyadari juga merasakan sedikit kebencian," ujar agen yang menyamar itu, mengungkapkan kata-kata McDowell.

Roof membantai jemaah di gereja Emanuel AME pada Juni 2015, dan sinagog yang menurut FBI direncanakan akan diserang McDowell adalah Temple Emanu-El. Dalam surat yang dikirim ke pengadilan sebelum penetapan hukuman McDowell, rabi Temple Emanu-El menulis, sinagog itu telah menambah tenaga keamanan penuh waktu selama acara-acara keagamaan, serta memasang sistem keamanan dan kamera, setelah mengetahui rencana McDowell.

Dalam beberapa rekaman percakapan dengan agen itu, McDowell “menegaskan rasa hormatnya pada Dylann Roof dan secara umum berbicara tentang melakukan kekerasan terhadap umat Yahudi dan Islam,'' ujar jaksa.

McDowell, yang tidak diperbolehkan memiliki senjata api karena pernah dipenjara setelah melakukan pencurian, ditangkap setelah membeli senjata api. Agen-agen FBI mengatakan, McDowell membeli senjata itu - yang sebagian mekanismenya dicabut supaya tidak berfungsi - dan amunisi dengan harga 109 dolar. Uang itu dipinjam dari kakeknya. [ka/ii]

XS
SM
MD
LG