Tautan-tautan Akses

Perancis Percepat Pengembalian Artefak Benin


Tiga patung besar milik Kerajaan Dahomey dipamerkan di Museum Quai Branly di Paris, Perancis, 23 November 2018.
Tiga patung besar milik Kerajaan Dahomey dipamerkan di Museum Quai Branly di Paris, Perancis, 23 November 2018.

Perancis mengatakan, akan mempercepat pengembalian 26 artefak yang diambil dari Benin dalam masa kolonial. Pengumuman hari Kamis itu muncul ketika para pakar seni Eropa dan Afrika bertemu di Paris untuk pembicaraan tentang kerja sama budaya, dan bagaimana menggunakan warisan Afrika guna memperkuat pembangunan benua.

Pengembalian artefak Afrika yang diambil oleh penjelajah itu tetap menjadi masalah utama dalam hubungan Eropa-Afrika yang menjadi daya tarik November lalu ketika Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan kembalinya 26 artefak bersejarah ke Benin.

Menteri Kebudayaan Prancis Franck Riester mengatakan hari Kamis, Paris akan melanjutkan restitusi tanpa menunggu undang-undang baru untuk menyimpannya. Dia mengatakan, Perancis akan mempertimbangkan tuntutan serupa dari negara lain.

Eropa diyakini menampung sekitar 90 persen warisan budaya Afrika. Benin adalah negara pertama yang secara resmi meminta Perancis untuk mengembalikan artefak.

Jose Pliya, yang mengepalai Badan Pengembangan Warisan dan Pariwisata Nasional Benin, NAPT, menyambut baik kembalinya artefak yang tertunda itu - meskipun ia mengatakan Benin sekarang harus mencari tempat untuk menyimpannya. [ps/ft]

XS
SM
MD
LG