Tautan-tautan Akses

Perancis Lantik Presiden Emmanuel Macron


Presiden Perancis baru Emmanuel Macron di atas mobil militer di Champs Elysees menuju Arc de Triomphe di Paris, 14 Mei 2017.
Presiden Perancis baru Emmanuel Macron di atas mobil militer di Champs Elysees menuju Arc de Triomphe di Paris, 14 Mei 2017.

Emmanuel Macron hari Minggu dilantik sebagai presiden baru di Istana Elysee di Paris dan langsung meluncurkan misinya untuk mengguncang politik Perancis, ekonomi dunia dan Uni Eropa.

Emmanuel Macron usia 39 tahun adalah presiden termuda dalam sejarah Perancis dan presiden ke 8 , Republik Kelima Perancis yang didirikan tahun 1958. Macron yang mantan menteri ekonomi yang pro bisnis dan pro Uni Eropa adalah presiden Perancis pertama yang tidak berasal dari dua partai utama negara itu.

Setelah Macron secara resmi dilantik sebagai presiden, 21 tembakanMeriam bergema dari monumen Invalides dimana Napoleon dimakamkan di seberang Sungai Seine.

Macron memimpin Perancis pada saat Inggris meninggalkan Eropa tahun 2019 dan menjadi satu-satunya anggota Uni Eropa yang memiliki senjata nuklir dan anggota tetap DK PBB.

Sebelum acara pelantikan itu ia bertemu selama satu jam dengan pendahulunya Francois Hollande, membahas pada saat-saat terakhir isu-isu yang paling sensitif yang dihadapi Perancis termasuk kode nuklir negara itu.

Pada momen yang paling menyentuh bagi keduanya, Macron menemani Holland ke mobilnya, berjabatan tangan dan memberinya tepukan tangan bersama karyawan kepresidenan Perancis yang berkumpul di halaman istana itu.

Keduanya saling mengenal dengan baik. Macron adalah mantan penasehat Hollande ketika ia menjadi menteri ekonominya dari tahun 2014-2016 sewaktu ia berhenti dari pemerintah Sosialis itu untuk melancarkan upaya sendiri sebagai calon presiden independen.

Dalam pidato pelantikannya hari Minggu, Macron mengatakan akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk memerangi terorisme dan kediktatoran dan menyelesaikan krisis migran dunia. Ia juga menyebut “kapitalisme yang berlebihan di dunia” dan perubahan iklim termasuk diantara tantangannya di masa depan. “Kita akan melakukan tanggung jawab kita untuk memberi, setiap saat dibutuhkan, tanggapan yang sesuai terhadap krisis kontemporer yang besar” katanya.

Macron mengumumkan tekadnya untuk mendorong reformasi untuk membebaskan perekonomian Perancis dan berjanji untuk menekankan agar Uni Eropa “lebih efisien, lebih demokratis”. Perancis adalah anggota pendiri kelompok 28 negara itu dan ekonomi ketiga terbesar setelah Jerman dan Inggris.

Sekitar 300 tamu, pejabat dan anggota keluarga berkumpul di balairung Elysee termasuk istri Macron, Brigitte yang mengenakan gaun berwarna biru lavender karya perancang busana Perancis, Nicolas Ghesquiere dari Lois Vuitton.

Macron akan bertemu dengan Walikota Paris Anne Hidalgo dan akan melakukan lawatan luar negeri pertamanya hari Senin ke Jerman untuk bertemu Kanselir Angela Merkel di Berlin.

Macron juga harus menunjuk perdana menterinya dan membentuk pemerintahan dalam beberapa hari mendatang.

Ia sebelumnya berjanji untuk menghidupkan kembali politik Perancis dengan membawa wajah-wajah baru. Gerakan Republik dalam Pergerakan yang dipeloporinya telah mengumumkan daftar 428 calon untuk 577 kursi yang akan diperebutkan di majelis rendah parlemen Perancis dalam pemilu bulan Juni. Macron ingin mendapat mayoritas anggota legislatif sehingga ia bisa meloloskan program-programnya. [my/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG