Tautan-tautan Akses

Perancis akan Longgarkan Pembatasan COVID-19 Bulan Depan


Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran (kanan) berbicara dengan petugas medis di rumah sakit Villefranche-sur-Saone's Nord-Ouest, 22 Februari 2021 lalu.
Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran (kanan) berbicara dengan petugas medis di rumah sakit Villefranche-sur-Saone's Nord-Ouest, 22 Februari 2021 lalu.

Juru bicara pemerintah Perancis Gabriel Attal Rabu (3/3) mengatakan para pejabat berharap mencabut beberapa pembatasan terkait COVID-19 pada pertengahan April, karena vaksinasi sejauh ini terbukti efektif menurunkan tingkat penularan.

Kepada wartawan dalam konferensi pers di Paris, Attal mengatakan, meskipun negara itu masih kesulitan, "Untuk pertama kali dalam beberapa bulan, kembalinya kehidupan ke kondisi yang lebih normal sudah tampak."

Attal mengatakan tingkat penularan menurun di antara kelompok-kelompok yang telah divaksinasi: kaum lansia. Attal mengatakan itu pertanda kampanye vaksinasi berhasil, dan harus dipercepat.

Ia mengatakan tujuan memvaksinasi kelompok yang paling rentan adalah mengurangi rawat inap dan melindungi sistem perawatan kesehatan, yang merupakan kunci untuk melonggarkan pembatasan. Ia menambahkan, Presiden Macron meminta para pejabat pemerintah agar mengajukan usul untuk "secara berhati-hati membuka kembali negara itu."

Awal pekan ini, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan Perancis akan tetap menerapkan langkah-langkah saat ini guna membatasi penyebaran COVID-19, termasuk jam malam, untuk empat hingga enam minggu ke depan. Langkah lain yang diterapkan sekarang adalah menutup bar, restoran, museum, tempat olahraga dan musik.

Dengan lebih dari 3,8 juta infeksi, Perancis mencatat jumlah kasus tertinggi keenam di dunia, menurut Johns Hopkins University, yang melacak wabah global. Laporan menyebutkan jumlah baru penularan harian di Perancis mencapai lebih dari 21.000 selama enam hari berturut-turut.[ka/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG