Tautan-tautan Akses

Finlandia Kembali Berlakukan Keadaan Darurat karena Lonjakan Infeksi COVID-19


Seorang polisi menghentikan kendaraan untuk pemeriksaan dokumen di pos kontrol lalu lintas, karena pembatasan perjalanan untuk membatasi penyebaran virus COVID-19 di Lapinjarvi, Finlandia, 6 April 2020. (Heikki Saukkomaa/Lehtikuva/via REUTERS)
Seorang polisi menghentikan kendaraan untuk pemeriksaan dokumen di pos kontrol lalu lintas, karena pembatasan perjalanan untuk membatasi penyebaran virus COVID-19 di Lapinjarvi, Finlandia, 6 April 2020. (Heikki Saukkomaa/Lehtikuva/via REUTERS)

Pemerintah Finlandia kembali memberlakukan keadaan darurat, yang berdampak pada penutupan sejumlah restoran dan pembatasan lainnya, ketika infeksi COVID-19 melonjak di negara Atlantik Utara itu.

Pada konferensi pers hari Senin (1/3), Perdana Menteri Sanna Marin menyatakan, "situasi virus semakin parah dan bertambah buruk," dan pemerintah meyakini pentingnya upaya untuk mengurangi kontak secara fisik melalui "penutupan sementara beberapa bisnis layanan makanan dan minuman ... bersama langkah-langkah lainnya yang telah disepakati."

Marin menjelaskan pemerintah Finlandia menilai tidak perlu segera memberlakukan pembatasan berkaitan kebebasan yang mendasar pada saat ini, namun dia tidak mengesampingkan langkah-langkah tersebut. Itu tergantung pada tingkat infeksi COVID-19. Negara Skandinavia itu telah memberlakukan pembatasan seperti itu selama keadaan darurat pada awal pandemi tahun lalu.

Di antara langkah-langkah baru tersebut, anak-anak di atas usia 13 tahun akan beralih pada pembelajaran jarak jauh dan menghentikan aktivitas waktu luang secara langsung. Ada juga larangan melakukan pertemuan enam orang atau lebih, dan masyarakat didorong untuk menghindari pertemuan-pertemuan pribadi.

Warga Finlandia masih harus bekerja dari rumah, menjaga jarak dan mengenakan masker.

Finlandia telah mempertahankan keberhasilan sebagai salah satu negara dengan insiden virus corona terendah di Eropa, meskipun infeksi meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, mencapai 58.064 kasus terkonfirmasi dan 750 kematian terkait di negara berpenduduk 5,5 juta itu. [mg/lt]

XS
SM
MD
LG