Tautan-tautan Akses

Penyakit Kaki Gajah Mungkin Bisa Segera Diberantas


Penyakit yang dikenal sebagai lymphatic filariasis atau elephantiasis atau kaki gajah dialami sekitar 120 juta orang di seluruh dunia. Penyakit parasit ini menyebabkan lymphedema, di mana kaki, tangan dan alat kelamin penderitanya mengalami pembesaran luar biasa (foto: Dok).
Penyakit yang dikenal sebagai lymphatic filariasis atau elephantiasis atau kaki gajah dialami sekitar 120 juta orang di seluruh dunia. Penyakit parasit ini menyebabkan lymphedema, di mana kaki, tangan dan alat kelamin penderitanya mengalami pembesaran luar biasa (foto: Dok).

Suatu strategi kesehatan masyarakat baru yang diuji coba di Nigeria, menimbulkan harapan bahwa penyakit kaki gajah yang bisa mengakibatkan kelumpuhan dapat segera diberantas.

Di tengah-tengah pekarangan yang tenang di kota Jos, Nigeria Utara, 12 orang duduk di kursi plastik putih yang disusun melingkar. Mereka membicarakan penyakit yang mereka derita: lymphatic filariasis, penyakit menular yang dikenal juga sebagai elephantiasis atau kaki gajah. John Umaru, pemimpin kelompok tersebut, menyampaikan pidato pendahuluan.

“Ini adalah kelompok pendukung lymphedema Jos, yang juga dikenal sebagai Kelompok Harapan. Ini perkumpulan orang-orang yang menderita lymphedema atau elephantiasis yang merupakan tahap kronis lymphedema. Mereka bertemu secara teratur sehingga dapat saling berbagi pengalaman dan gagasan mengenai bagaimana mereka dapat bertahan dengan kondisi seperti ini,” ujarnya.

Lymphatic filariasis, disingkat LF, tidak mematikan, tetapi kecatatan dan pembesaran yang menyakitkan sering kali tidak pernah hilang. Mereka yang mengalami elephantiasis juga menghadapi stigma cacat seumur hidup.

Hamisu Isa, anggota Kelompok Harapan, adalah seorang lelaki bertubuh besar. Ia mengidap LF selama sekitar 25 tahun. Kaki kirinya membesar. Ia datang ke Kelompok Harapan untuk mengetahui cara merawat kakinya dan untuk mengatasi kecacatannya.

Untungnya, Isa mungkin termasuk di antara kelompok terakhir orang-orang yang menderita LF. Kementerian Kesehatan Nigeria dan Carter Center, lembaga penelitian yang didirikan mantan presiden Amerika Jimmy Carter, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berhasil menghentikan penularan LF di kawasan Jos.

Nigeria adalah negara dengan penderita LF terbanyak ketiga di dunia, setelah India dan Indonesia. LF menular dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk, yang menularkan cacing parasit sangat kecil microfilaria ke aliran darah penderita. Dokter Adel Egege, yang memimpin program pencegahan LF Carter Center di Jos, menjelaskan tentang penyakit ini.

“Cacing-cacing dewasa menghalangi sistem limfoma. Ini mengakibatkan akumulasi cairan, bisa di lengan, kaki, pada kantung buah zakar. Kami menyebutnya elephantiasis karena daerah yang membesar menjadi kasar dan menebal seperti kulit gajah,” paparnya.

Egege mengatakan, Carter Center, bekerjasama dengan departemen kesehatan setempat, telah menjalankan apa yang disebut pemberian obat massal, dengan memberikan dua obat antiparasit kepada semua orang di kawasan itu, dan membagikan kelambu ke banyak keluarga untuk mencegah gigitan nyamuk pada malam hari.

Kombinasi obat dan kelambu ini menghambat penyebaran parasit LF, dan terbukti ampuh memberantas penyakit di kawasan yang diuji coba itu.
XS
SM
MD
LG