Tautan-tautan Akses

Pengadilan Mengenai Kematian George Floyd Dimulai Senin


Pengacara Eric Nelson (kiri), pembela mantan anggota polisi Derek Chauvin (kanan) hadir dalam pemilihan juri bagi persidangan dalam kasus kematian George Floyd di pengadilan distrik Hennepin di Minneapolis, Senin (22/3).
Pengacara Eric Nelson (kiri), pembela mantan anggota polisi Derek Chauvin (kanan) hadir dalam pemilihan juri bagi persidangan dalam kasus kematian George Floyd di pengadilan distrik Hennepin di Minneapolis, Senin (22/3).

Dewan juri dengan beragam ras di Minneapolis akan memutuskan nasib mantan polisi kulit putih, Derek Chauvin. Ia akan disidang mulai Senin (29/3) atas kematian seorang kulit hitam, George Floyd. Video, yang menunjukkan Chauvin menekan tengkuk Floyd dengan lutut selama hampir delapan menit, menuai protes di seluruh dunia. Kini dunia akan menyaksikan jalannya sidang pengadilan tersebut.

Dewan juri akan memutuskan apakah Derek Chauvin bersalah atau tidak. Ia dituduh melakukan pembunuhan tingkat dua dan tiga dan pembunuhan tidak disengaja.

Kematian Floyd Mei lalu memicu demonstrasi damai dan juga kekerasan. Orang-orang dari semua latar belakang ikut dalam protes, dari Minneapolis hingga Washington, D.C., dan ratusan kota lain di seluruh dunia.

Analis Andra Gillespie dari Emory University mengatakan, "Kita menyaksikan nyawanya hilang, jadi karena orang-orang menyaksikan seorang pria meninggal dalam video itu, di berita, dan dalam unggahan di media sosial, itu menarik perhatian dunia ke isu kekerasan polisi terhadap kulit hitam di Amerika."

Pengadilan tersebut berhubungan dengan kematian seseorang dan apakah satu orang lainnya bersalah atau tidak, tetapi menimbulkan pertanyaan yang lebih mendasar, kata analis lain, Steve Phillips dari Democracy in Color Podcast. “Seberapa besar demokrasi negara ini? Seberapa jauh orang kulit hitam dilibatkan? Dan yang lebih mendasar, apakah nyawa kulit hitam dipedulikan di Amerika?,” katanya.

Phillips menambahkan terlalu sering polisi menganiaya orang kulit hitam dengan impunitas.

Pembela Chauvin berharap bisa menggunakan argumen bahwa penggunaan narkoba oleh Floyd telah menyumbang pada kematiannya. Namun sidang itu juga menyoroti kasus-kasus lain dari orang kulit hitam Amerika yang tewas di tangan polisi, kata Gillespie, yang mempelajari ras dan mobilisasi politik.

“Itu menggarisbawahi protes bertahun-tahun yang sebenarnya meningkat sejak 2014 sejak kematian Michael Brown dan Eric Garner. Itu adalah seruan untuk menarik perhatian karena isu itu sangat mendalam.”

Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison secara agresif mengejar kasus itu dan akan menuntut. Phillips mengatakan politisi harus menangani masalah ketidaksetaraan dan perilaku polisi yang menjadi inti kasus tersebut.

"Jadi, apa pun hasil dari sidang pengadilan ini, kepemimpinan politik yang melangkah maju dan mengeluarkan kebijakan reformasi yang berarti, akan banyak membantu," ujarnya.

Awal bulan ini, pejabat kota Minneapolis menyetujui penyelesaian sipil $27 juta dengan keluarga Floyd.

Kini masalah itu ada di tangan pengadilan pidana, sementara kota dan bangsa tegang menunggu putusan dalam sidang itu yang diperkirakan akan berlangsung hingga empat minggu.[ka/jm]

XS
SM
MD
LG