Tautan-tautan Akses

Penduduk Mosul Bantah Temuan dalam Penyelidikan AS Soal Serangan di Irak


Meskipun banyak permukiman di Mosul terbengkalai akibat perang, namun beberapa penduduk memutuskan tetap tinggal di rumah mereka karena mereka tidak dapat bepergian atau takut akan penderitaan yang lebih besar di kamp-kamp di sekitar kota Irak, 29 Maret 2017. (H. Murdock / VOA)
Meskipun banyak permukiman di Mosul terbengkalai akibat perang, namun beberapa penduduk memutuskan tetap tinggal di rumah mereka karena mereka tidak dapat bepergian atau takut akan penderitaan yang lebih besar di kamp-kamp di sekitar kota Irak, 29 Maret 2017. (H. Murdock / VOA)

Sejumlah warga di kawasan permukiman Mosul yang dihantam serangan udara Amerika pada Maret lalu membantah temuan-temuan dari tim penyelidik koalisi mengenai serangan tersebut.

Mereka mengklaim tidak ada anggota ISIS di rumah yang dihantam bom Amerika dan bahwa militan ISIS tidak menempatkan bahan peledak di rumah tersebut.

Pentagon telah melansir temuan-temuan investigasi mengenai serangan udara 17 Maret yang disebut menarget dua penembak jitu ISIS di bangunan tersebut, yang kemudian menimbulkan serangkaian ledakan yang menewaskan 105 warga sipil.

Ahmed Abdul Karim dan penduduk lainnya yang diwawancara Associated Press hari Jumat (26/5) menyatakan hanya warga sipil yang berada dalam rumah tersebut ketika serangan itu terjadi.

Serangan bom itu merupakan yang terbesar dalam hal kematian warga sipil yang dikukuhkan oleh koalisi dalam serangan hampir tiga tahun terhadap ISIS. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG