Tautan-tautan Akses

Penasihat Wapres AS Beri Kesaksian di Hadapan Penyelidikan Pemakzulan Trump


Jennifer Williams, penasihat urusan luar negeri Wapres AS tiba di gedung Kongres AS, Kamis (7/11).
Jennifer Williams, penasihat urusan luar negeri Wapres AS tiba di gedung Kongres AS, Kamis (7/11).

Seorang penasihat urusan luar negeri Wapres Mike Pence, hari Kamis (7/11) memberi kesaksian di hadapan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.

Pejabat tersebut ikut mendengarkan percakapan telepon Presiden Trump yang meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk meluncurkan sebuah investigasi yang akan menguntungkan Trump secara politik.

Jennifer Williams tiba di gedung Kongres untuk sidang dengar dalam ruang tertutup untuk penyelidikan pemakzulan. Mereka berusaha menyelidiki seberapa banyak yang diketahui Wapres Mike Pence sehubungan usaha Trump untuk menekan Ukraina agar menyelidiki pesaing utamanya dari Partai Demokrat untuk pemilihan pada 2020, mantan Wapres Joe Biden, pada saat Trump menunda penyaluran bantuan militer Amerika sebesar 391 juta dolar kepada Kyiv.

Jennifer Williams ikut mendengar ketika Trump tanggal 25 Juli minta “sebuah pertolongan” yakni berupa penyelidikan terhadap Biden dan putranya, Hunter, yang bekerja untuk sebuah perusahaan gas alam Ukraina. Trump juga minta Ukraina menyelidiki teori konspirasi bahwa Ukraina pada 2016 campur tangan dalam pemilihan 2016.

Jennifer Williams adalah salah satu dari saksi terakhir yang tampil untuk ditanyai di sebuah ruangan tertutup di gedung Kongres sebelum penyelidikan pemakzulan oleh Kongres yang dikuasai Demokrat dialihkan menjadi sidang dengar terbuka, mulai Rabu depan.

Rabu sore, Trump membantah sebuah laporan bahwa dia mendesak Jaksa Agung William Barr agar menyelenggarakan sebuah konferensi pers dimana Barr menyatakan Trump tidak melakukan tindakan ilegal apapun - dalam pembicaraan telepon bulan Juli itu. Selama ini Trump berulang kali menyebut pembicaraan itu sebagai “sempurna.”

Washington Post dan New York Times melaporkan bahwa Trump mengajukan permintaan itu, yang dibantah oleh Barr.

Trump berkeras bahwa tidak ada “quid pro quo” atau “saya beri ini asal Anda lakukan itu,” berupa bantuan militer yang diimbali dengan penyelidikan terhadap Biden dan putranya

Dutabesar Amerika untuk Ukraina, Marie Yovanovitch, seorang diplomat karir, secara mendadak dipanggil pulang dari Kyiv tahun ini dan dipecat dari posnya beberapa bulan sebelum masa dinasnya berakhir disana.

Rudy Giuliani, pengacara pribadi Trump yang diberi wewenang oleh presiden untuk mengawasi hubungan luar negeri Amerika dengan Ukraina, telah mendesakkan pemecatan Yovanovitch dan penyelidikan oleh Ukraina terhadap Biden.

Trump berhasil mencegah beberapa pejabat penting untuk tidak mematuhi subpoena atau surat perintah menghadap dari Kongres dalam penyelidikan pemakzulan ini. Tetapi beberapa pejabat keamanan nasional dan diplomat, termasuk yang masih aktif, telah memberitahu panil pemakzulan ini bahwa Trump adalah pemeran utama dalam usaha mendesak Ukraina agar melancarkan penyelidikan yang akan membantu dirinya dari segi politik.

Minta pemerintah asing untuk membantu dalam pemilihan di AS merupakan pelanggaran UU kampanye Amerika Serikat. (jm/ii)

XS
SM
MD
LG