Tautan-tautan Akses

Penasehat Keamanan Trump : Momentum Kini di Pihak Guaido


Foto kombinasi Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kiri) saat berpidato di Caracas, 2 Februari 2019, dan pemimpin oposisi Juan Guaido saat berbicara kepada pendukungnya di Caracas, 2 Februari 2019.
Foto kombinasi Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kiri) saat berpidato di Caracas, 2 Februari 2019, dan pemimpin oposisi Juan Guaido saat berbicara kepada pendukungnya di Caracas, 2 Februari 2019.

Penasehat Keamanan Nasional Presiden Donald Trump, John Bolton, Minggu (10/3), ikut mengomentari perebutan kekuasaan di Venezuela, antara presiden yang kini berkuasa Nicolas Maduro dan pemimpin oposisi Juan Guaido yang diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional sebagai presiden sementara.

“Saya tidak mengharapkan hal yang buruk terjadi padanya. Beberapa minggu lalu saya mencuit, menyampaikan harapan saya agar ia (Maduro.red) dapat tinggal di suatu daerah dengan pantai yang indah, jauh dari Venezuela,” ujar Bolton.

“Bukan hanya Maduro, tetapi juga seluruh rezim itu. Rezim itu adalah sekelompok kleptokrat yang telah menjarah kekayaan minyak Venezuela, telah memiskinkan rakyat. Anda dapat melihat bagaimana kini jaringan listrik nasional mereka lumpuh,” ujar Bolton.

Dalam wawancara di program “This Week” stasiun televisi ABC, Bolton menambahkan bahwa “momentum kini berada di pihak Guaido” tetapi mengatakan bahwa sebaiknya biar warga Venezuela yang memastikan kemenangan pemimpin oposisi itu.

Kehancuran perekonomian Venezuela telah memicu kelaparan, privasi dan migrasi massal. Pemadaman listrik beberapa hari terakhir ini menambah penderitaan rakyat.

“Krisis di Venezuela disebabkan oleh Nicolas Maduro Moros, yang selama lima tahun ini tidak ingin menyelesaikan masalah yang ada. Inilah saatnya untuk memahami bahwa krisis kemanusiaan di Venezuela bukan krisis politik, ini krisis sosial, ini krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis dimana rakyat Venezuela sekarat karena tidak ada solusi,” kata Hilda Gonzales, seorang dokter yang ikut berdemonstrasi di Ibu Kota Caracas.

Secara keseluruhan bencana kemanusiaan paling akut di bumi belahan barat itu telah memaksa lebih dari tiga juga warga Venezuela meninggalkan negara mereka yang kaya minyak.

Guaido, Minggu (10/3), mengatakan akan meminta Majelis Nasional untuk menyatakan keadaan darurat ketika mereka mengadakan pertemuan untuk membahas pemadaman listrik yang sudah berlangsung beberapa hari ini.
Nicolas Maduro, yang menggantikan Hugo Chavez sebagai presiden pada 2013, tetap menyalahkan Amerika atas kesengsaraan di Venezuela. [em]

XS
SM
MD
LG