Tautan-tautan Akses

Pemilu Bangladesh Dinilai Sebagai Referendum


Cinderamata dengan gambar PM Bangladesh, Sheikh Hasina, depan, serta cinderamata lainnya dipajang di kios-kios pinggir jalan dalam menyongsong pemilu di Dhaka, Bangladesh, Jumat, 28 Desember 2018 (foto: AP Photo/Anupam Nath)
Cinderamata dengan gambar PM Bangladesh, Sheikh Hasina, depan, serta cinderamata lainnya dipajang di kios-kios pinggir jalan dalam menyongsong pemilu di Dhaka, Bangladesh, Jumat, 28 Desember 2018 (foto: AP Photo/Anupam Nath)

Warga Bangladesh hari Minggu (30/12) memadati TPS-TPS untuk memberikan suara dalam pemilu parlemen, yang dipandang sebagai referendum terhadap pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang oleh banyak kritikus dinilai semakin otoriter.

Saingan utama Hasina adalah mantan Perdana Menteri Khaleda Zia, pemimpin oposisi Partai Nasionalis Bangladesh, yang oleh pengadilan dinilai tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri karena sedang menjalani hukuman penjara akibat terlibat korupsi.

Zia dan Hasina, yang sama-sama berupaya menjabat untuk ketiga kalinya, telah naik turun jabatan itu – dan juga dijatuhi hukuman penjara – selama beberapa dekade ini.

Absennya Zia membuat partai-partai oposisi membentuk koalisi yang dipimpin Kamal Hossain, seorang pengacara keluaran Oxford berusia 82 tahun yang juga mantan anggota Partai Liga Awami pimpinan Hasina dulu.

Media-media lokal, termasuk suratkabar berbahasa Bengali “Prothom Alo,” mengatakan sedikitnya 10 orang tewas hari Minggu dalam bentrokan diantara simpatisan partai-partai yang bertarung dan polisi di enam distrik di seluruh Bangladesh. Polisi belum memberikan pernyataan resmi tentang laporan ini. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG