Tautan-tautan Akses

Pakar Myanmar Desak Bangladesh Hentikan Rencana Repatriasi Rohingya


Pengungsi Myanmar (kanan) berbicara saat bertemu dengan Menlu Myanmar Myint Thu (kiri) dan utusan Myanmar di Cox Bazaar (31/10).
Pengungsi Myanmar (kanan) berbicara saat bertemu dengan Menlu Myanmar Myint Thu (kiri) dan utusan Myanmar di Cox Bazaar (31/10).

Seorang pakar PBB tentang Myanmar, Selasa (6/11) mendesak Bangladesh untuk membatalkan rencana repatriasi pengungsi Rohingya ke Rakhine bulan ini guna menghindari penganiayaan.

Hampir tiga-perempat juta orang Rohingya melarikan diri dari Rakhine pada Agustus 2017 ketika terjadi penumpasan oleh militer. Setelah diberitakan pembunuhan, perkosaan, dan pembakaran desa-desa, warga Rohingya akhirnya ditampung di kamp-kamp di Bangladesh.

Kedua negara sepakat pada 30 Oktober untuk memulangkan pengungsi Rohingya ke Rakhine pada pertengahan November, tetapi raporteur PBB untuk HAM di Myanmar, Yanghee Lee mengatakan, waktunya tidak tepat untuk pemulangan mereka.

“Pemerintah Myanmar gagal memberi jaminan mereka tidak akan dihadapkan pada pengulangan penganiayaan dan kekerasan mengerikan itu,” kata Lee dalam sebuah pernyataan. Lee menambahkan sebab-sebab yang mendasari krisis ini harus ditanggapi dulu, termasuk hak kewarganegaraan. [lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG