Tautan-tautan Akses

Pemerintah Kukuhkan Beli Jet-jet Tempur Bekas Hampir $800 Juta


Sebuah jet tempur Dassault Mirage 2000-5 Angkatan Udara Emiri Qatar lepas landas sebagai bagian dari misi Joint Task Force Odyssey Dawn (JTF-OD) di Teluk Souda di Yunani, 25 Maret 2011. (REUTERS/Paul Farley/A.S. Navy Photo/Handout)
Sebuah jet tempur Dassault Mirage 2000-5 Angkatan Udara Emiri Qatar lepas landas sebagai bagian dari misi Joint Task Force Odyssey Dawn (JTF-OD) di Teluk Souda di Yunani, 25 Maret 2011. (REUTERS/Paul Farley/A.S. Navy Photo/Handout)

Pemerintah Indonesia, Rabu (16/4) mengukuhkan telah membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 yang sebelumnya digunakan Qatar. Pemerintah menyatakan, pembelian dengan harga hampir $800 juta itu sebagai cara cepat untuk meningkatkan kemampuan angkatan udara.

Kementerian pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Indonesia telah menandatangani kesepakatan 733 juta euro ($792 juta) dengan Excalibur International a.s., sebuah unit dari perusahaan pertahanan Ceko Czechoslovak Group (CSG) pada bulan Januari. Pesawat-pesawat itu akan dikirim dalam waktu 24 bulan dari tanggal tersebut.

Kesepakatan pembelian sembilan jet dengan kursi tunggal dan tiga dengan kursi ganda, pertama kali dilaporkan sebelumnya pada hari Rabu oleh media-media di Indonesia, yang mengutip anggota parlemen yang meragukannya.

"Apa yang begitu mendesak sehingga kita harus membeli jet bekas dan tua?," kata Kompas mengutip ucapan anggota DPR Tubagus Hasanuddin.

Menurut situs Dassault Aviation, model ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1967.

Sebuah jet tempur Dassault Mirage 2000-5 Angkatan Udara Emiri Qatar lepas landas sebagai bagian dari misi Joint Task Force Odyssey Dawn (JTF-OD) di Teluk Souda di Yunani, dalam foto selebaran 25 Maret 2011 ini. (REUTERS/Paul Farley/A.S. Navy Photo/Handout)
Sebuah jet tempur Dassault Mirage 2000-5 Angkatan Udara Emiri Qatar lepas landas sebagai bagian dari misi Joint Task Force Odyssey Dawn (JTF-OD) di Teluk Souda di Yunani, dalam foto selebaran 25 Maret 2011 ini. (REUTERS/Paul Farley/A.S. Navy Photo/Handout)

Kementerian Pertahanan tidak menyebut usia jet-jet tersebut. Kementerian mengungkapkan, pembelian itu akan disertai dengan tiga tahun perawatan dukungan dan pelatihan pilot.

“Indonesia membutuhkan jet-jet tempur yang dapat diperoleh dengan cepat untuk mengatasi penurunan kesiapan tempur armada TNI AU,” kata Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha dalam sebuah pernyataan.

Indonesia telah lama berusaha memperbaiki armada udaranya yang sudah tua termasuk jet tempur F-16 buatan AS dan Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia.

Kementerian Pertahanan mengatakan rencana mengganti jet F-5 Tiger dengan Su-35 telah terhambat oleh sanksi AS terhadap Rusia, namun memiliki rencana lain untuk memperbaiki armadanya tetapi itu akan memakan waktu.

Indonesia mengumumkan rencana untuk membeli 11 jet Su-35 dari Rusia pada tahun 2017, yang akan dibayar dengan uang tunai dan komoditas Indonesia.

Pemerintah juga mendapatkan kesepakatan untuk memesan 42 jet tempur Rafale seharga $8,1 miliar pada bulan Februari. Rencana pembelian jet tempur F-15 juga dalam tahap lanjut dan menunggu persetujuan akhir dari pemerintah, kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tahun lalu. [ab/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG