Tautan-tautan Akses

Pemerintah Korsel Minta Maaf Atas Kapal Perusaknya yang Dilanda Wabah Corona


Kapal perang angkatan laut Korea Selatan ikut serta dalam latihan untuk mempertahankan sekelompok pulau vulkanik terpencil Dokdo (kanan), juga dikenal sebagai Takeshima dalam bahasa Jepang, 30 Juli 2008. (Foto: Reuters)
Kapal perang angkatan laut Korea Selatan ikut serta dalam latihan untuk mempertahankan sekelompok pulau vulkanik terpencil Dokdo (kanan), juga dikenal sebagai Takeshima dalam bahasa Jepang, 30 Juli 2008. (Foto: Reuters)

Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum, Selasa (20/7), meminta maaf karena gagal menjaga kesehatan ratusan pelautnya yang tertular virus corona di sebuah kapal Angkatan Laut yang mengambil bagian dalam misi antiperompakan di lepas pantai Afrika Timur.

Wabah di kapal perusak Munmu The Great adalah klaster terbesar yang pernah dihadapi militer Korea Selatan. Sebanyak 247 dari 301 awak kapal telah dinyatakan positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir dan dua pesawat militer harus dikirim untuk menerbangkan mereka semua pulang.

Tak satu pun dari awak kapal perusak itu yang telah divaksinasi karena mereka meninggalkan Korea Selatan pada awal Februari, sebelum dimulainya kampanye vaksinasi negara itu.

Kim mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan televisi bahwa pemerintah “sangat menyesal karena tidak secara hati-hati menjaga kesehatan para tentara yang mengabdikan diri untuk negara”.

Dalam pidato terpisah, Menteri Pertahanan Suh Wook mengatakan ia merasa bertanggung jawab besar atas wabah itu dan mengajukan permintaan maaf yang tulus kepada para pelaut, keluarga mereka dan masyarakat.

Suh mengatakan semua pelaut akan dipindahkan ke rumah sakit atau fasilitas karantina setelah mereka kembali ke Korea Selatan pada Selasa malam. Ia mengatakan pemerintah akan melakukan langkah-langkah untuk mencegah wabah serupa dialami pasukan Korea Selatan yang dikirim ke luar negeri.

Penyebab infeksi di kapal perusak kelas 4.400 ton itu belum diumumkan. Tetapi otoritas militer sebelumnya menduga wabah itu mungkin dimulai ketika kapal perusak itu berlabuh di sebuah pelabuhan di wilayah itu untuk memuat barang pada akhir Juni.

Korea Selatan telah terlibat dalam operasi antiperompaan di Teluk Aden sejak 2009.

Kapal selam Angkatan Laut Korea Selatan 1.800 ton Ahn Jung Geun terlihat di dekat Busan, Korea Selatan. (Foto: AP)
Kapal selam Angkatan Laut Korea Selatan 1.800 ton Ahn Jung Geun terlihat di dekat Busan, Korea Selatan. (Foto: AP)

Dua pesawat militer yang dikerahkan untuk membawa pulang para pelaut itu membawa personel angkatan laut lainnya yang akan melayarkan Munmu The Great ke Korea Selatan untuk perjalanan yang diperkirakan memakan waktu satu bulan. Kapal perusak Korea Selatan lainnya sedang dalam perjalanan ke daerah itu untuk menggantikan Munmu The Great, menurut Kepala Staf Gabungan.

Wabah di kapal perusak itu terjadi ketika Korea Selatan sedang berjuang melawan gelombang pandemi terburuknya di dalam negeri.

Pada Selasa, Korea Selatan melaporkan 1.278 kasus virus baru. Itu adalah hari ke-14 berturut-turut Korea Selatan melaporkan lebih dari 1.000 kasus baru.

Sejak pandemi dimulai, Korea Selatan telah melaporkan 180.481 infeksi dan 2.059 kematian. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG