Tautan-tautan Akses

Pemerintah Israel Sesalkan Keputusan Turki Usir Dutabesar Israel


Ribuan warga Turki mengibarkan bendera Turki dan Palestina dalam demonstrasi anti-Israel di Ankara, memprotes insiden maut yang menewaskan 9 warga Turki di kapal bantuan Turki untuk Gaza tahun lalu (foto: dok.).
Ribuan warga Turki mengibarkan bendera Turki dan Palestina dalam demonstrasi anti-Israel di Ankara, memprotes insiden maut yang menewaskan 9 warga Turki di kapal bantuan Turki untuk Gaza tahun lalu (foto: dok.).

Namun, Israel tidak bersedia untuk minta maaf atas serangan pada konvoi kapal bantuan, karena menganggap sebagai tindakan membela diri.

Hubungan antara Israel dan negara Muslim bekas sekutunya, Turki memburuk setelah keluarnya laporan PBB tentang serbuan Israel yang mengakibatkan korban jiwa di lepas pantai Jalur Gaza lebih dari setahun lalu.

Israel telah menyatakan penyesalan atas keputusan Turki hari Jumat, mengusir Dutabesar Israel dan menangguhkan hubungan militer kedua negara. Turki marah setelah laporan PBB menuduh Israel menggunakan kekerasan yang berlebihan dalam serbuan komando atas iring-iringan kapal bantuan ke Jalur Gaza tahun lalu di mana sembilan aktivis Turki tewas.

Dalam pernyataan Kantor Perdana Menteri hari Sabtu, Israel mengatakan, Israel menghargai hubungan penting masa lalu dan masa sekarang, antara rakyat Turki dan rakyat Israel, oleh karena itu Israel berusaha menyelesaikan sengketa itu dengan damai. Tetapi Israel mengatakan, tidak dapat memenuhi tuntutan Turki untuk minta maaf atas serangan pada iring-iringan kapal bantuan itu karena tentara Israel bertindak untuk mempertahankan diri.

Menggambarkan tindakan Israel itu sebagai tidak dapat diterima, laporan PBB juga mengatakan, bahwa Turki tidak berbuat cukup banyak untuk mencegah konfrontasi, dan bahwa sebagian aktivis Turki bersenjata batang-batang besi dan pisau yang digunakan untuk menyerang komando Israel.

Israel menyatakan penyesalan atas jatuhnya korban tewas tetapi tidak cukup bagi Turki, yang sangat mengecam negara Yahudi itu sejak invasi berdarah terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Palestina pada awal tahun 2009.

Ra’anan Gissin, analis Israel dan mantan jurubicara pemerintah Israel.
Ra’anan Gissin, analis Israel dan mantan jurubicara pemerintah Israel.

Analis Israel Ra’anan Gissin, mantan jurubicara pemerintah Israel mengatakan, pemerintah Islam Turki tidak tertarik untuk memperbaiki hubungan dengan Israel.
"Sebenarnya, apa yang kita hadapi adalah bentuk baru perang diplomatik, bukan diplomasi sebagai pengganti konfrontasi, tetapi sebagai unsur konfrontasi yang berkelanjutan tapi dengan cara lain," papar Gissin.

Hubungan Militer Israel dengan Turki dianggap sebagai aset strategi penting di wilayah yang bergejolak , tetapi sekarang Israel menghadapi pengucilan yang meningkat.

Gissin menambahkan bahwa Turki tampaknya bersedia memimpin, dan siap memimpin usaha penarikan modal, boikot dan sanksi dari Israel.

Menurut Gissin, laporan PBB soal insiden di Gaza tersebut membela Israel dalam satu hal penting, yaitu bahwa blokade Israel terhadap Gaza merupakan langkah keamanan yang sah, mencegah senjata jangan sampai jatuh ke tangan militan Palestina di Gaza.

Namun, pemerintah Turki mengatakan, blokade itu melanggar hukum dan tidak bermoral, dan Turki juga menggambarkan bahwa laporan PBB itu tidak sah dan tidak berlaku.

XS
SM
MD
LG