Tautan-tautan Akses

Pemerintah AS Tak Berikan Bantuan untuk Siswa Asing


George Washington terlihat menggunakan masker pada uang kertas satu Dolar dalam ilustrasi yang diambil, 31 Maret 2020. (Foto: REUTERS / Dado Ruvic)
George Washington terlihat menggunakan masker pada uang kertas satu Dolar dalam ilustrasi yang diambil, 31 Maret 2020. (Foto: REUTERS / Dado Ruvic)

Departemen Pendidikan Amerika mengumumkan UU untuk tidak memberikan bantuan dana bagi siswa asing dan bukan warga negara yang belajar di lembaga pendidikan yang dibiayai pemerintah. Peraturan ini dkeluarkan karena adanya bantuan pemerintah bagi sekolah dan universitas yang terimbas Covid-19.

Peraturan yang disebut The Coronavirus Aid Relief, and Economic Security atau CARES mengatakan sedikitnya 50 persen dana yang tersedia akan diberikan kepada para siswa yang terdampak oleh terhentinya kegiatan normal di kampus karena wabah virus corona, termasuk peralatan teknologi, bahan-bahan kuliah, makanan, layanan keehatan dan bahkan bantuan bagi pemeliharaan anak para siswa.

Keputusan yang baru dikeluarkan ini akan menentukan siapa dan mahasiswa mana yang berhak mendapat bantuan keuangan itu.

Menteri Pendidikan Amerika Betsy de Vos, dalam pernyataan pers pada minggu lalu mengatakan, “jelas bahwa UU CARES ini ditujukan untuk membantu warga Amerika pulih dari pandemi virus corona.”

“Para pembayar pajak Amerika sejak lama telah mendukung bantuan bagi siswa Amerika untuk mendapat pendidikan tinggi, dan undang-undang ini akan menjamin kelanjutan kebijakan itu,” tambahnya.

Betsy de Vos mengatakan, “tujuan saya adalah supaya bantuan keuangan tunai itu bisa segera diberikan kepada orang-orang yang berhak, dan keputusan ini akan menghilangkan keraguan dan pertanyaan yang timbul dari berbagai Lembaga Pendidikan dalam membantu para siswa yang sangat membutuhkan.”

Gedung Departemen Pendidikan di Washington, 3 April 2018. (Foto: AP)
Gedung Departemen Pendidikan di Washington, 3 April 2018. (Foto: AP)

Undang-Undang CARES itu dengan jelas mengatakan mahasiswa mana saja yang bisa mendapatkan bantuan dana pemerintah dalam bentuk pinjaman ataupun hibah. Karena itu, warga asing dan orang-orang yang bukan warga negara Amerika, tidak berhak mendapat bantuan itu, kata Departemen Pendidikan.

Rincian peraturan itu juga menyebut orang-orang atau siswa yang tidak akan mendapat bantuan itu apabila tidak memenuhi syarat-syarat kewarganegaraan dan “tidak memenuhi standar kemajuan akademis, tidak membayar pinjaman mahasiswa sebelumnya, dan tidak punya ijazah sekolah menengah atau yang setara.

Di bagian lain keterangan Departemen Pendidikan itu disebutkan bahwa utang mahasiswa yang belum lunas bisa “diampuni” apabila yang bersangkutan telah membayar sedikitnya 120 cicilan bulanan.

Penghapusan utang, yang disebut Public Service Loan Forgiveness atau PSLF ini berlaku bagi para siswa atau mantan siswa yang kini bekerja untuk pemerintah federal, pemerintah negara bagian, pemerintah lokal dan lembaga nirlaba.

University of California Berkeley.(Foto: Courtesy/Wikipedia Commons)
University of California Berkeley.(Foto: Courtesy/Wikipedia Commons)

Walaupun UU CARES itu sudah dikeluarkan, Departemen Pendidikan mengatakan akan membuka ruang komentar publik sampai tanggal 15 Juli untuk menampung berbagai pendapat yang mungkin digunakan untuk mengubah atau melengkapi UU itu.

Departemen Pendidikan Amerika juga menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mendidik generasi selanjutnya. “Ini adalah tanggung jawab bersama. Kalau keluarga, komunitas dan sekolah bekerja sama, maka para siswa akan lebih sukses dan seluruh masyarakat akan merasakan keuntungannya. [ii]

XS
SM
MD
LG