Tautan-tautan Akses

Pemantau Media: Tak Ada Kebebasan Pers di Kamboja


Nop Vy, Direktur Media Cambodia Center for Independent Media (CCIM), berbicara kepada pers di Phnom Penh hari Rabu (21/2).
Nop Vy, Direktur Media Cambodia Center for Independent Media (CCIM), berbicara kepada pers di Phnom Penh hari Rabu (21/2).

Menurut laporan tahunan badan pengawas media negara yang disiarkan hari Rabu, era pers bebas di Kamboja "ambruk" tahun 2017. Optimisme bahwa perkembangan media di negara itu ke arah yang benar telah menguap, demikian temuan survei Pusat Kamboja untuk Media Independen (CCIM).

Dari 75 wartawan yang bekerja pada media pro pemerintah maupun yang lebih independen, yang disurvei secara anonim untuk laporan itu, 92 persen menganggap penutupan sejumlah stasiun radio dan media lainnya tahun lalu, bermotif politik.

"Sektor yang dulu menawarkan hal yang setara demokrasi dengan liputan-liputan berita yang bebas dan kritis - di tengah banyaknya televisi dan surat kabar berafiliasi dengan partai yang berkuasa - telah dipangkas dan dibiarkan terguncang," demikian kesimpulan laporan tersebut.

"Para wartawan mengatakan bekerja dengan kesadaran penuh bahwa mereka bisa menjadi sasaran berikutnya."

Menjelang pemilihan nasional bulan Juli ini, pemerintah telah menyusun penindakan keras yang berkepanjangan pada pembangkang yang menyaksikan satu-satunya partai oposisi yang giat, pemimpinnya dipenjara dan anggota-anggota seniornya dilarang berpolitik. Tiga puluh dua saluran radio di 20 provinsi yang menyiarkan konten non-pemerintah dan sering kritis, tahun lalu ditutup paksa oleh pemerintah. [my/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG