Para pejabat keamanan Mesir mengatakan dua sergapan militan di Semenanjung Sinai utara yang rusuh, menewaskan 10 tentara.
Kedua serangan yang juga melukai 11 tentara dan beberapa warga sipil itu, terjadi saat Mesir berusaha memadamkan pemberontakan yang kian gencar di Sinai utara, yang berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza.
Serangan-serangan yang secara umum menarget pasukan keamanan Mesir itu, telah meningkat sejak militer menggulingkan Presiden Mohammed Morsi pada tahun 2013. Morsi terguling setelah protes besar-besaran dilancarkan terhadap pemerintahannya yang dianggap memecah-belah.
Sebagian besar serangan-serangan besar di Sinai itu diklaim dilakukan oleh kelompok yang berbasis di situ, yang telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok ISIS tahun lalu.
Para pejabat keamanan mengungkapkan hal ini dengan syarat jati diri mereka dirahasiakan, karena mereka tidak berwenang berbicara kepada wartawan.
