Tautan-tautan Akses

Pejabat Afghanistan: Ofensif Musim Semi Taliban Mulai Berlangsung


Serangan bom bunuh diri di Ghazni, provinsi di bagian tengah Afghanistan, 18 Mei 2020.
Serangan bom bunuh diri di Ghazni, provinsi di bagian tengah Afghanistan, 18 Mei 2020.

Sebuah serangan bom mobil di markas intelijen di Ghazni, provinsi di bagian tengah Afghanistan, Senin dini hari (18/5), menewaskan sedikitnya tujuh anggota pasukan keamanan dan mencederai 40 lainnya.

Dr. Baser Ramaki, direktur rumah sakit provinsi Ghazni yang menerima mayat dan korban yang cedera, mengukuhkan jumlah itu kepada VOA. Para pejabat provinsi mengatakan jumlah korban mungkin bertambah.

Tariq Aryan, juru bicara kementerian dalam negeri mengukuhkan serangan itu. Ahmad Khan Serat, juru bicara markas besar kepolisian provinsi Ghazni memberitahu VOA, bom itu menarget 703 kontingen Direktorat Keamanan Nasional, badan intelijen Afghanistan. Sebuah pusat kebudayaan Islam terletak di dekat lokasi serangan, tambah Serat.

Warga setempat yang tinggal di dekat lokasi serangan mengeluhkan kerusakan rumah mereka, termasuk kaca-kaca jendela yang pecah.

Seraya menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa serangan itu merupakan tanggapan terhadap pernyataan perang oleh musuh serta serangan-serangan terhadap warga sipil di daerah-daerah yang dikuasai Taliban.

Ia menyebut nama pelaku serangan bom bunuh diri adalah Zayd Kandahari dan bahwa penyerang mengendarai Humvee.

Pekan lalu, setelah serangkaian serangan maut termasuk yang menewaskan bayi-bayi baru lahir dan ibu-ibu baru melahirkan di sebuah rumah sakit di Kabul, Presiden Ashraf Ghani memerintahkan pasukannya agar memulai ofensif terhadap Taliban dan kelompok-kelompok lainnya. Selama dua bulan ini, pasukan Afghanistan bersikap defensif menyusul kesepakatan yang ditandatangani oleh AS dan Taliban pada Februari lalu.

Taliban membantah bertanggung jawab atas serangan-serangan pekan lalu, tetapi para pejabat senior Afghanistan, termasuk Wakil Presiden Amrullah Saleh, menolak menerima bantahan Taliban.

Para pejabat senior AS, termasuk Zalmay Khalilzad, utusan khusus yang bertanggung jawab membantu mengakhiri perang di Afghanistan, mengatakan, serangan-serangan itu dilancarkan oleh kelompok ISIS cabang setempat, tetapi Saleh mengatakan Taliban memiliki hubungan erat dengan ISIS Khorasan, cabang setempat ISIS.

Dalam serangan terpisah Senin pagi (18/5), Taliban menyergap dan menewaskan tujuh anggota milisi anti-Taliban setempat di provinsi Takhar.

Khalil Aser, juru bicara kepolisian Takhar mengukuhkan serangan di distrik Yangi Qala dan menyatakan sedikitnya dua anggota milisi juga cedera. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG