Tautan-tautan Akses

PBB Tunda Laporan soal Penggrebekan Israel atas Kapal Bantuan


PM Turki Tayyip Erdogan menuntut Israel membayar ganti rugi keluarga korban dan meminta maaf atas penggerebekan kapal bantuan.
PM Turki Tayyip Erdogan menuntut Israel membayar ganti rugi keluarga korban dan meminta maaf atas penggerebekan kapal bantuan.

PBB mengukuhkan penangguhan itu Senin, serta memberi Israel dan Turki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

PBB telah menunda dirilisnya laporan mengenai penggrebekan maut Israel yang menewaskan 9 orang aktivis Turki dalam kapal bantuan yang menuju Gaza tahun lalu sampai menjelang akhir Augustus. PBB mengukuhkan penangguhan itu hari Senin, yang memberi Israel dan Turki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

Laporan oleh dewan pakar PBB itu diperkirakan akan disampaikan kepada Sekjen Ban Ki-moon pekan ini.

Tetapi, jurubicara PBB Martin Nesirky mengatakan para anggota dewan setuju menangguhkan penyelesaian penyelidikan mereka setelah berembuk dengan Ban dan pemerintah Turki serta Israel.

Laporan media Israel mengutip seorang pejabat tinggi Israel mengatakan pemerintahnya telah memohon penangguhan 3 minggu – sampai tanggal 20 Augustus – untuk memungkinkan kedua pihak meneruskan perundingan ke arah peredaan dalam hubungan mereka. Ini adalah ke-3 kalinya dalam dua bulan pengeluaran laporan itu ditangguhkan.

Turki mengatakan hubungan hanya dapat dipulihkan kalau Israel meminta maaf atas penggerebekan itu. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan pekan lalu bahwa hubungan tidak dapat diperbaiki kalau Israel tidak memberi ganti rugi kepada para keluarga orang yang tewas dan cedera dan mencabut embargonya terhadap Gaza.

Israel telah menolak meminta maaf, karena khawatir ini akan membukakan pasukannya terhadap banjir gugatan hukum.

XS
SM
MD
LG