Tautan-tautan Akses

PBB Peringatkan Risiko Rendahnya Distribusi Obat AIDS di Tengah Pandemi


Kantor Pusat UNAIDS di Jenewa, Swiss, 16 April 2019. (Foto: dok).
Kantor Pusat UNAIDS di Jenewa, Swiss, 16 April 2019. (Foto: dok).

Pandemi Covid-19 dapat mempengaruhi ketersediaan dan distribusi obat antiretroviral yang digunakan untuk pengidap HIV, sebut UNAIDS, Senin (22/6).

Suatu survei baru-baru ini yang dilakukan UNAIDS menunjukkan dampak lockdown dan penutupan perbatasan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona akan menghambat pemberian obat resep, terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan sedang.

Tetapi survei menyatakan bahwa masih ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko itu.

“Penting sekali negara-negara itu segera membuat rencana sekarang ini untuk mengurangi kemungkinan dan dampak biaya yang lebih tinggi serta mengurangi ketersediaan obat antiretroviral,” kata Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif UNAIDS dalam suatu keterangan pers.

“Saya meminta negara-negara dan pembeli obat-obat HIV agar bertindak cepat untuk memastikan semua orang yang sekarang ini sedang menjalani perawatan agar dapat terus melanjutkannya, menyelamatkan nyawa dan menghentikan penularan baru HIV,” katanya.

UNAIDS menyatakan sedang bekerja sama dengan mitra-mitra global untuk menggalang dana dalam upaya menutup biaya pengadaan bahan baku obat-obat itu dan transportasinya, tetapi itu memerlukan kemitraan dengan negara-negara yang bersangkutan.

Sekitar 24,5 juta orang bergantung pada obat-obat antiretroviral pada tahun 2019, sebut UNAIDS, yang memperkirakan bahwa gangguan selama enam bulan dalam hal pengadaan obat-obat tersebut dapat menyebabkan tambahan 500 ribu kematian terkait AIDS di kawasan sub-Sahara Afrika saja. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG