Tautan-tautan Akses

PBB Hadapi Banyak Tantangan Sementara Amerika Akan Kurangi Sumbangannya


Sebagian dari usulan anggaran awal yang diajukan Presiden Donald Trump, dimana fokus utamanya pada Departemen Pertahanan, dan dirilis oleh Office of Management and Budget, sebagaimana tampak dalam foto yang diambil di Washington, Rabu, 15 Maret 2017 (foto: AP Photo/Jon Elswick)
Sebagian dari usulan anggaran awal yang diajukan Presiden Donald Trump, dimana fokus utamanya pada Departemen Pertahanan, dan dirilis oleh Office of Management and Budget, sebagaimana tampak dalam foto yang diambil di Washington, Rabu, 15 Maret 2017 (foto: AP Photo/Jon Elswick)

Berita buruk bagi PBB minggu lalu, ketika Presiden Donald Trump mengumumkan ingin memangkas 28% anggaran diplomasi dan bantuan luar negeri termasuk, pengurangan pendanaan bagi PBB dan badan-badannya.

Dana PBB sudah habis untuk menangani hal-hal yang menjadi tanggungjawabnya.

“Kita berada pada titik kritis dalam sejarah. Pada awal tahun kita sudah menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak PBB dibentuk. Kini lebih dari 20 juta orang di empat negara menghadapi kelaparan dan paceklik. Tanpa upaya global bersama dan terkoordinasi orang-orang akan mati kelaparan,” ujar Kepala Misi Kemanusiaan PBB, Stephen O’ Brien.

Amerika adalah donor PBB terbesar, menyumbang sekitar 611 juta dolar tahun ini untuk anggaran rutin lebih dari 2,5 miliar dolar. Amerika juga menyumbang lebih dari 2 miliar dolar per tahun untuk mendukung misi-misi penjaga perdamaian PBB dan ratusan juta dolar untuk program-program penting termasuk Dana Anak-Anak PBB/ UNICEF dan Program Pangan Dunia.

VOA berbicara dengan Peter Yeo, pimpinan kampenye Better World lewat Skype.

“Kita membayar 22 % pengeluaran PBB, artinya pada dasarnya negara-negara lain membayar 78 %. Itu pengembalian yang baik bagi pembayar pajak Amerika.”

Pejabat dan para pengamat PBB khawatir negara-negara lain tidak akan menutup kekurangan finansial yang terjadi jika Amerika secara drastis memangkas dana bagi organisasi itu,” ujar Peter Yeo.

“Pemangkasan dana mendadak bisa memaksakan pelaksanaan langkah-langkah darurat yang akan merugikan dampak upaya-upaya reformasi jangka panjang. Kepala anggaran Amerika tidak menunjukkan nada penyesalan ketika ditanya apakah ia tidak khawatir sebagian rakyat dunia yang paling rentan bisa menderita sebagai akibatnya,” ujar Stephane Dujarric, Jurubicara PBB.

“Kita jelas akan mengurangi pendanaan bagi PBB dan berbagai program bantuan luar negeri, termasuk yang dijalankan oleh PBB dan badan-badan lainnya. Ini seharusnya tidak mengejutkan siapapun yang menyaksikan kampanye pemilihan presiden. Donald Trump ratusan kali mengatakan akan mengurangi pendanaan luar negeri dan menambah dana rakyat di dalam negeri. Itulah yang kita lakukan dengan anggaran ini,” ujar Mick Mulvaney, Kepala Dinas Anggaran AS. [my/ds]

XS
SM
MD
LG