Tautan-tautan Akses

Pasukan Keamanan Myanmar Gerebek Kawasan Pekerja KA yang Mogok 


Para pekerja kereta api meninggalkan rumah dinas saat melakukan aksi mogok, sementara polisi mengawasi mereka di Yangon, Myanmar, Rabu (10/3).
Para pekerja kereta api meninggalkan rumah dinas saat melakukan aksi mogok, sementara polisi mengawasi mereka di Yangon, Myanmar, Rabu (10/3).

Pasukan keamanan Myanmar menggerebek sebuah kawasan di Yangon, Rabu (10/3) di mana pekerja kereta api yang mogok berunjuk rasa, sementara protes menentang rezim militer negara itu memasuki hari ke-36 berturut-turut.

Para pekerja yang mogok itu memimpin kampanye pembangkangan sipil bersama dengan pegawai sipil lainnya melawan junta, yang mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari setelah menggulingkan pemerintahan sipil dan menahan pemimpin de facto Aung Suu Kyi serta pejabat tinggi lainnya.

Para pekerja kereta api bergabung dengan aliansi sembilan serikat pekerja di Myanmar dalam pemogokan umum Senin (8/3) untuk mendukung gerakan antikudeta dan menekan junta.

Pejabat militer mengklaim adanya kecurangan yang meluas pada pemilu yang dimenangkan telak oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi November lalu, sebagai alasan pengambilalihan tersebut. Tuduhan itu dibantah oleh komisi pemilu Myanmar.

Pasukan keamanan duduk di sepanjang pembatas jalan di pusat kota Yangon, 10 Maret 2021, ketika mereka terus menindak keras aksi unjuk rasa menentang kudeta militer. (Foto: STR / AFP)
Pasukan keamanan duduk di sepanjang pembatas jalan di pusat kota Yangon, 10 Maret 2021, ketika mereka terus menindak keras aksi unjuk rasa menentang kudeta militer. (Foto: STR / AFP)

Demonstrasi antikudeta telah terjadi di seluruh Myanmar terlepas dari meningkatnya aksi kekerasan oleh pasukan keamanan. Badan independen Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik mengatakan setidaknya 60 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 1.900 orang telah ditangkap sejak kudeta itu.

Di antara yang tewas adalah dua anggota NLD, Zaw Myat Lin dan Khin Maung Latt. Keduanya meninggal saat dalam tahanan polisi.

Zaw Myat Lin meninggal hari Selasa (9/3) setelah ditangkap ketika berupaya kabur dari penggerebekan polisi di Yangon, menurut laporan dari Voice of Myanmar dan media berita lainnya.

Ba Myo Thein, anggota majelis tinggi parlemen yang telah dibubarkan oleh junta, mengatakan, Zaw Myat Lin selalu “berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa.”

Keluarga Zaw Myat Lin telah diberitahu untuk mengambil jenazahnya, Selasa (9/3), namun tidak diberi informasi bagaimana ia meninggal, menurut teman-temannya dan sesama aktivis Maung Saungkha.

Anggota NLD pertama yang meninggal dalam tahanan adalah Khin Maung Latt, yang bekerja sebagai manajer kampanye untuk seorang legislator partai itu. Ia meninggal setelah ditangkap pada Sabtu malam. [lj/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG