Tautan-tautan Akses

Pasukan Israel Bertempur Sengit dengan Militan Hamas di Gaza


Beberapa tentara Israel di suatu wilayah di Jalur Gaza di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. (Foto oleh Militer Israel / AFP)
Beberapa tentara Israel di suatu wilayah di Jalur Gaza di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. (Foto oleh Militer Israel / AFP)

Israel mengatakan pasukannya memerangi militan Hamas dan menyerang jaringan terowongan kelompok itu di Jalur Gaza utara pada hari Selasa (31/10), sementara puluhan orang dilaporkan tewas dalam serangan di daerah dekat kamp pengungsi.

Kementerian Dalam Negeri Palestina yang dikelola Hamas mengatakan serangan udara Israel menghantam daerah sekitar kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, menewaskan sedikitnya 50 orang. Israel belum mengomentari serangan tersebut.

Tanpa kejelasan kapan perang itu akan berakhir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata dari seluruh dunia.

Sebelumnya, Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara yang menewaskan salah seorang komandan Hamas yang mengatur serangan teror mematikan pada 7 Oktober di Israel selatan. Serangan Hamas itu menewaskan 1.400 orang.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Shin Bet, dinas keamanan dalam negeri Israel, mengatakan, Nasim Abu Ajina adalah komandan Batalyon Beit Lahia dari Brigade Utara Hamas yang ikut serta mengembangkan kendaraan udara tak berawak dan paralayang yang terlibat dalam invasi dadakan tersebut.

IDF juga mengatakan gabungan pasukan udara dan daratnya menyerang sekitar 300 sasaran selama 24 jam terakhir, termasuk rudal anti-tank dan pos peluncuran roket bawah tanah, serta kompleks militer di dalam terowongan bawah tanah yang dibangun oleh Hamas. Militer Israel mengatakan sejumlah militan Hamas tewas dalam operasi tersebut.

Hamas, yang ditetapkan oleh AS sebagai kelompok teroris, memiliki jaringan terowongan yang luas di bawah Gaza yang diyakini sebagai tempat penimbunan senjata, makanan, dan pasokan lainnya.

Pasukan dan tank-tank Israel terus bergerak lebih jauh ke Gaza utara, memperluas kehadiran militer mereka di Gaza.

Serangan udara Israel di Gaza sejak serangan 7 Oktober telah menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah kantong Palestina yang padat penduduk itu. Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas mengatakan pada hari Senin (30/10) lebih dari 8.300 orang tewas dalam serangan udara tersebut, kebanyakan wanita dan anak-anak. Kelompok kemanusiaan Save the Children mengatakan lebih dari 3.000 anak tewas dalam konflik tersebut.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam konferensi pers hari Senin (30/10) bahwa seruan gencatan senjata “adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, menyerah pada terorisme, menyerah pada barbarisme.”

“Ini tidak akan terjadi,” tambah Netanyahu. “Ini adalah waktunya untuk berperang.”

Netanyahu juga menolak seruan agar dirinya mengundurkan diri terkait serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober. [lt/rd]

Forum

XS
SM
MD
LG