Pasukan keamanan Irak melepaskan tembakan terhadap demonstran antipemerintah yang berkumpul di Baghdad, Jumat (4/10), hari keempat demonstrasi menentang pengangguran, layanan masyarakat yang buruk dan korupsi.
Pasukan keamanan melepaskan tembakan langsung ke arah demonstran, bukan ke angkasa, kata seorang koresponden kantor berita AFP.
Tidak ada laporan mengenai korban.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengeluarkan pernyataan hari Jumat yang menyebutkan “kematian warga sipil dan semakin banyak yang cedera pada protes yang sedang berlangsung di Irak sangat mengkhawatirkan, begitu pula penggunaan senjata api untuk memulihkan ketertiban masyarakat.”
ICRC menyerukan kedua pihak agar menahan diri, sementara Palang Merah memantau perkembangan di lapangan.
Sebelumnya, PM Irak Adel Abdul-Mahdi dalam pidato yang ditayangkan televisi meminta demonstran agar pulang ke rumah, seraya mengatakan “tuntutan sah” mereka telah didengar.
Abdul-Mahdi mengatakan bahwa tindakan keamanan, termasuk pemberlakuan larangan sementara keluar rumah merupakan “pilihan sulit” tetapi diperlukan, layaknya menelan obat yang pahit.
Sedikitnya 42 orang tewas dalam protes sejak Selasa dan ratusan lainnya cedera. Demonstrasi telah menyebar di Baghdad dan berbagai daerah di selatan ibukota.
Enam orang tewas dalam protes antipemerintah hari Kamis.
Polisi dan petugas medis menyatakan demonstran ditembak mati di Nasiriyah, kota di selatan ibukota, Baghdad.
Pasukan keamanan Iraq menggunakan gas air mata dan menembakkan peluru tajam hari Kamis untuk membubarkan demonstran di Baghdad.
Selain itu, pihak berwenang menggunakan meriam air dan peluru karet dalam upaya membubarkan massa. [uh/lt]