Pasukan Filipina, Rabu (12/7), bentrok dengan sebuah kelompok pemberontak komunis di bagian Selatan negara itu. Sejumlah pejabat militer mengungkapkan, delapan pemberontak dan seorang tentara tewas dalam bentrokan itu.
Juru bicara militer Filipina, Kapten Alexandre Cabales, mengatakan, bentrokan itu pecah sewaktu pasukan yang berpatroli berpapasan dengan 40 anggota Tentara Rakyat Baru (New People's Army) di provinsi Compostela Valley.
Para gerilyawan pemberontak itu kemudian melarikan diri dan meninggalkan delapan rekan mereka yang tewas. Enam senjata yang terbilang canggih ditemukan usai bentrokan senjata itu.
Cabales, mengatakan, seorang tentara tewas dan satu lainnya terluka. Tentara yang terluka kini dirawat di rumah sakit.
Senin (10/7), pasukan di propinsi yang sama berhasil merebut sebuah kamp kelompok pemberontak itu. Tentara Rakyat Baru adalah salah satu kelompok Marxist di Asia yang paling lama melangsungkan pemberontakan.
Bentrokan kekerasan terjadi meskipun ada kesepakatan antara para pejabat pemerintah dan para perunding perdamaian untuk menghentikan sementara serangan mereka sehingga memungkinkan militer Filipina menumpas aksi pendudukan para militan yang beraliansi dengan ISIS di kota Marawi. [ab/uh]
