Tautan-tautan Akses

Pasar Tradisional dan Jajanan Pasar Korea Selatan


Siswa makan nasi di warung pinggir jalan di Goshichon, di Seoul 13 Desember 2012. (Foto: REUTERS/Lee Jae-Won)
Siswa makan nasi di warung pinggir jalan di Goshichon, di Seoul 13 Desember 2012. (Foto: REUTERS/Lee Jae-Won)

Pasar tradisional yang berusia puluhan tahun di Seoul, Korea Selatan meningkatkan daya tariknya di kalangan pembeli dengan mengubahnya menjadi surga bagi para pecinta kuliner.

Pasar Mangwon, yang telah beroperasi selama sekitar 40 tahun, memikat para pembeli dengan beragam jajanan pasar yang baru dimasak, seperti jajanan ketan tradisional dan penganan ikan (otak-otak) khas Korea.

Selain jajanan tradisional, ayam goreng juga hadir dengan berbagai cita rasa serta banyak dicari. Porsi kecil ayam goreng rasa keju misalnya, hanya seharga 3.000 won (sekitar Rp35.000), 30 hingga 40 persen lebih murah dibandingkan dengan harga di restoran waralaba ayam goreng.

Seorang penjual menunggu pelanggan di sebuah pasar di Seoul, 4 Maret 2009. (Foto: REUTERS/Lee Jae-Won)
Seorang penjual menunggu pelanggan di sebuah pasar di Seoul, 4 Maret 2009. (Foto: REUTERS/Lee Jae-Won)

"Warung makan terkenal yang menjual makanan kelas atas membuat pasar kami tetap bertahan. Secara khusus, kami hadirkan beberapa penjual makanan dari generasi muda," kata Kim Jin-cheol, kepala Kamar Dagang Pasar Mangwon.

Sementara itu, para pembeli dan pedagang pasar dianjurkan untuk menggunakan wadah yang ramah lingkungan sebagai pengganti kantong plastik, bagian dari upaya mengurangi polusi plastik.

Untuk meningkatkan penjualan selama pandemi COVID-19, pasar bekerja sama dengan berbagai jasa pengiriman sekaligus meningkatkan upaya pemasaran secara online, menarget kawula muda pengguna media sosial. [mg/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG