Tautan-tautan Akses

Korsel akan Luncurkan Satgas Pelarangan Konsumsi Daging Anjing


Aktivis vegetarian Korea Selatan mengenakan topeng anjing menggelar unjuk rasa menentang budaya Korea Selatan memakan daging anjing di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 16 Juli 2020. (Foto: AP)
Aktivis vegetarian Korea Selatan mengenakan topeng anjing menggelar unjuk rasa menentang budaya Korea Selatan memakan daging anjing di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 16 Juli 2020. (Foto: AP)

Korea Selatan, Kamis (25/11), mengatakan akan meluncurkan satuan tugas (satgas) yang akan mempertimbangkan pelarangan konsumsi daging anjing, sekitar dua bulan setelah presiden negara itu menawarkan untuk mengakhiri praktik makan daging hewan itu yang telah berusia berabad-abad.

Sajian masakan daging anjing semakin tidak populer di Korea Selatan karena orang-orang muda menganggap daging anjing sebagai pilihan makanan yang kurang menggugah selera dan hewan peliharaan semakin populer di sana. Tetapi survei terbaru menunjukkan lebih banyak orang menentang pelarangan daging anjing meskipun banyak yang tidak memakannya.

Dalam pernyataan bersama, tujuh lembaga pemerintah termasuk Kementerian Pertanian mengatakan mereka memutuskan untuk membentuk kelompok yang terdiri dari pejabat, pakar sipil, dan orang-orang dari organisasi terkait untuk menyampaikan rekomendasi tentang kemungkinan pelarangan konsumsi daging anjing. Pernyataan itu menyebutkan, pihak berwenang akan mengumpulkan informasi tentang peternakan anjing, restoran dan fasilitas lainnya sambil mengevaluasi opini publik.

Aktivis hak-hak hewan Korea Selatan menggelar unjuk rasa menentang budaya Korea Selatan memakan daging anjing di dekat Gedung Biru kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 16 Juli 2020. (Foto: AP)
Aktivis hak-hak hewan Korea Selatan menggelar unjuk rasa menentang budaya Korea Selatan memakan daging anjing di dekat Gedung Biru kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 16 Juli 2020. (Foto: AP)

Ini merupakan kali pertama Korea Selatan menggelar prakarsa itu, tetapi pemerintah mengatakan pembentukan satgas ini tidak menjamin pelarangan daging anjing. Sikap yang tampaknya tidak jelas itu memicu protes para peternak anjing dan aktivis hak-hak hewan.

Para peternak anjing mengatakan peluncuran satgas itu tidak lain hanyalah formalitas untuk menutup peternakan dan restoran daging anjing, sementara para aktivis berpendapat pengumuman pemerintah tidak memiliki kepastian untuk melarang konsumsi daging anjing.

Ju Yeongbong, sekretaris jenderal Asosiasi Peternak Anjing, menuduh pemerintah “menginjak-injak” hak rakyat untuk makan apa yang mereka inginkan dan hak peternak untuk hidup. Dia mengatakan para peternak akan memboikot semua diskusi yang melibatkan pemerintah tentang daging anjing sebagai protes.

Lee Won Bok, kepala Asosiasi Perlindungan Hewan Korea, menyebut pengumuman pemerintah “sangat mengecewakan'' karena tidak memasukkan rencana konkret tentang cara melarang konsumsi daging anjing.

“Kami sangat meragukan apakah pemerintah memiliki tekad untuk mengakhiri konsumsi daging anjing,'' kata Lee.

Sekitar 1-1,5 juta anjing dibunuh setiap tahun untuk makanan di Korea Selatan, menurun dari beberapa juta sekitar 10-20 tahun yang lalu. Menurut Ju, ribuan peternak saat ini membiakkan total sekitar 1-2 juta anjing untuk daging di Korea Selatan.

Ju mengatakan para peternak, yang kebanyakan miskin dan lanjut usia, menginginkan pemerintah untuk sementara melegalkan konsumsi daging anjing selama sekitar 20 tahun lagi, dengan harapan permintaan akan berangsur-angsur berkurang. Lee mengatakan organisasi hak-hak hewan menginginkan pengakhiran bisnis daging anjing yang lebih cepat. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG