Tautan-tautan Akses

Parlemen Israel Bubar, Pemilu Baru Digelar September


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlihat sebelum pemungutan suara di parlemen Israel atau Knesset, di Yerusalem, 29 Mei 2019.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlihat sebelum pemungutan suara di parlemen Israel atau Knesset, di Yerusalem, 29 Mei 2019.

Parlemen Israel, Kamis (30/5) pagi, melakukan pemungutan suara untuk membubarkan diri, dan menyelenggarakan pemilihan kedua setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal membentuk sebuah pemerintahan koalisi.

Anggota parlemen Israel setuju untuk pembubaran dengan selisih suara 74 – 45 dan melakukan pemilihan baru pada 17 September.

Netanyahu menghadapi tenggat hingga tengah malam untuk membentuk pemerintahan baru setelah memenangkan pemilihan pada 9 April yang lalu. Dia berharap bisa membentuk koalisi antara Partai Likud yang konservatif pimpinannya, anggota parlemen ultra-ortodoks, dan sebuah blok konservatif lainnya yang dipimpin mantan menteri pertahanan Avigdor Lieberman.

Tetapi perundingan gagal ketika Netanyahu dan pihak ultra-Ortodoks menolak tuntutan Lieberman agar warga Yahudi yang ultra-ortodoks juga berdinas di dalam militer sebagaimana kewajiban laki-laki dan perempuan Israel lainnya.

Yahudi ultra-ortodoks menganggap dinas militer sebagai pelanggaran atas kepercayaan mereka, dan dinas militer akan mengarah kepada sekularisasi. Tetapi pengecualian ultra-ortodoks dari kewajiba dinas militer seperti itu tidak disukai oleh warga Israel lainnya. [jm]


XS
SM
MD
LG