Tautan-tautan Akses

Pariwisata New York Terpuruk Sangat Parah Akibat Pandemi


Pemandangan Times Square di New York dengan segelintir orang di tengah ancaman virus corona. (Foto: VOA/Ronen Suarc)
Pemandangan Times Square di New York dengan segelintir orang di tengah ancaman virus corona. (Foto: VOA/Ronen Suarc)

Kota yang tidak pernah tidur di pantai timur AS itu merindukan para pengunjungnya kembali berkunjung. Baik turis internasional maupun domestik menghindar datang ke kota New York sejak pandemi virus corona. Para pelaku bisnis dan sejumlah warga kini merasakan kesulitan ekonomi NY tersebut.

Perekonomian New York mendapat pukulan berat akibat pandemi virus corona. Toko-toko cinderamata di sejumlah tempat wisata masih tetap tutup.

Sejumlah bisnis dengan nama atau merek yang bergengsi kemungkinan tidak akan kembali buka - terutama cabang-cabang dari Grup Hotel Hilton di daerah Times Square.

Vijay Danapani, Presiden & CEO dari Asosiasi Hotel New York, mengemukakan kota NY belum pernah menghadapi krisis separah ini.

“Jangankan pengunjung internasional, warga Amerika saja dari 35 negara bagian tidak dapat datang ke New York City berarti pada dasarnya seluruh Amerika Serikat," kata Vijay.

"Beberapa waktu sebelumnya, kami mengalami krisis seperti 9/11 atau Great Recession, setidaknya warga Amerika lain masih bisa datang. Menyaksikan keadaan seperti ini, terputus dari dunia, terputus dari bagian Amerika Serikat lainnya, sungguh sangat memilukan hati," lanjutnya.

Sebuah hotel in New York dalam tangkapan layar. (Foto: VOA)
Sebuah hotel in New York dalam tangkapan layar. (Foto: VOA)

Banyak hotel mendapat bantuan pendanaan dari pemerintah kota New York untuk menampung para tunawisma. Namun, banyak penghuni di sejumlah penampungan yang adalah pecandu narkoba, sehingga kehadiran mereka mengubah suasana di lingkungan sekitarnya, kata pemilik bisnis lokal seperti Paul Fable. Ia adalah generasi keempat keluarganya yang menjalankan bisnis restoran.

“Di lingkungan sekitar kami selalu ada beberapa rumah penampungan bagi tunawisma, jumlahnya lebih banyak dibandingwilayah New York lainnya. Ini adalah contoh tepat yang menggambarkan kejadian di lingkungan kami. Ada ketidak-pastian, ada rasa khawatir dan ketegangan sedikit meningkat," kata Paul.

Di kapal feri Staten Island, warga New York Jenny Sanchez mengungkapkan yang diinginkannya hanya satu, yakni pulihnya suasana sehingga normal kembali.

“Kami hanya berharap segera ada obat sehingga kita semua bisa kembali ke suasana yang normal," tukasnya.

Anthony Rodriguez dari Los Angeles sedang berlibur dan mengemukakan dia merasa aman di New York karena langkah pengamanan virus corona yang diberlakukan oleh otoritas kota tersebut.

Pariwisata New York Terpuruk Sangat Parah Akibat Pandemi
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:11 0:00

Moussa Diop bekerja di perusahaan bus pariwisata dan dia ingin bisa menarik pengunjung untuk melakukan tur keliling kota. Baginya ini tahun terburuk untuk pariwisata.

Sementara itu warga New York, Denzel Robinson, merasa yakin bahwa kota Big Apple itu akan bangkit kembali.

“Kota New York tidak menyerah. New York akan selalu menemukan cara untuk cemerlang kembali dan memulihkan jati dirinya sebagai New York. New York adalah kota terbaik di dunia, menurut saya," tutur Denxel. [mg/jm]

XS
SM
MD
LG