Tautan-tautan Akses

Para Pembantu Trump Bela Tuduhan Penyadapan Telepon


Salah seorang pembantu Trump, Kellyanne Conway, membela tuduhan Trump soal kemungkinan adanya penyadapan telepon (foto: dok).
Salah seorang pembantu Trump, Kellyanne Conway, membela tuduhan Trump soal kemungkinan adanya penyadapan telepon (foto: dok).

Para pembantu Gedung Putih hari Senin (6/3) membela klaim Presiden AS Donald Trump yang tak berdasar yang menyebutkan bahwa mantan Presiden Barack Obama memerintahkan penyadapan telepon Trump di Trump Tower, New York.

“Jelas ada sesuatu yang terjadi,” kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer hari Senin.

“Masalahnya, apakah itu dalam bentuk pemantauan, atau penyadapan, atau entah apa lagi. Cukup banyak laporan yang mengisyaratkan dengan kuat bahwa ada sesuatu yang terjadi,” tambahnya.

“Presiden dengan tegas mengatakan, ia ingin supaya Kongres menyelidiki hal ini,” kata Spicer lagi.

Komisi-komisi intelijen dalam Senat dan DPR Amerika telah mulai mengadakan penyelidikan tentang kesimpulan yang diambil badan-badan intelijen Amerika bahwa Rusia campur tangan dalam pemilihan presiden untuk membantu Trump, dan sejumlah anggota Kongres mengatakan, klaim Trump itu bisa dikaitkan denga penyelidikan-penyelidikan itu.

Komentar Spicer itu keluar setelah pembantunya, Sarah Huckabee Sanders mengatakan dalam acara televisi bahwa Presiden Trump tidak mau menerima pernyataan kepala Dinas Penyidikan Federal Amerika (FBI), James Comey bahwa Obama tidak memerintahkan penyadapan telepon itu.

James Clapper, kepala Badan Intelijen Nasional di bawah Presiden Obama juga membantah tuduhan Presiden Trump itu.

Dalam wawancara di program berita TV, Sanders dan pembantu Trump Kellyanne Conway sama-sama mengatakan presiden sangat meyakini klaim yang ditulisnya Sabtu (4/3) lewat akun Twitter-nya yang mengatakan, “Mengerikan! (Saya) baru mengetahui bahwa Obama menyadap saya di Trump Tower sebelum kemenangan saya (dalam pilpres).”

Trump tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya, tetapi Sanders dan Conway mengatakan komite Kongres AS perlu menyelidiki kemungkinan itu. Komite-komite intelijen baik di Senat dan DPR telah mulai menyelidiki kesimpulan komunitas intelijen AS bahwa Rusia campur tangan dalam pemilihan presiden untuk membantu memenangkan Trump.

Conway mengatakan kepada Fox News bahwa ‘sumber-sumber berita kredibel’ mengisyaratkan mungkin telah terjadi aktivitas bermotif politik semasa kampanye yang belum terungkap.

“Dia adalah presiden AS,” kata Conway mengenai Trump. “Dia memiliki informasi yang tidak dimiliki orang lain.”

Klaim penyadapan Trump secara luas dibantah oleh partai oposisi, Demokrat, dan sebagian anggota partai Republik.

Anggota Kongres Jason Chaffetz, ketua panel pengawas pemerintah di DPR, mengatakan kepada CBS News, “Sejauh ini saya belum melihat bukti langsung yang mendukung pernyataan presiden itu.”

Comey, direktur FBI, meminta Departemen Kehakiman untuk mempersengketakan tuduhan Trump bahwa Obama memerintahkan penyadapan itu, meskipun belum jelas mengapa dia tidak secara langsung mempersoalkan pernyataan itu. Comey dan departemennya telah memimpin investigasi yang sedang berlangsung mengenai pengaruh Rusia dalam pilpres tahun lalu.

Di bawah UU AS, seorang presiden tidak boleh memerintahkan penyadapan telepon seseorang. Langkah semacam itu memerlukan persetujuan seorang hakim federal dan harus memiliki alasan kuat untuk mencurigai mengapa percakapan telepon seorang warga harus diawasi.

Clapper, kepala intelijen pemerintahan Obama, mengatakan klaim Trump itu tidak benar.

“Tidak ada aktivitas penyadapan terhadap presiden-terpilih ketika itu, atau seorang kandidat atau terhadap kampanyenya,” kata Clapper kepada NBC hari Minggu (5/6). [vm/jm]

XS
SM
MD
LG