Tautan-tautan Akses

Para Pejabat Tinggi Gedung Putih Puji Trump di Konferensi Aksi Politik Konservatif


Wapres AS, Mike Pence menyampaikan sambutan pada Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di National Harbor, Maryland, 23 Februari 2017. (AP Photo/Susan Walsh)
Wapres AS, Mike Pence menyampaikan sambutan pada Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di National Harbor, Maryland, 23 Februari 2017. (AP Photo/Susan Walsh)

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dan sejumlah pejabat tinggi Gedung Putih lainnya berpidato di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) yang diselenggarakan di dekat Washington DC, Kamis (24/2). Setelah kampanye pemilu yang memecah belah, acara itu membantu menggalang dukungan Partai Republik bagi pemerintahan Trump.

Berbicara kepada kelompok konservatif itu, Wapres Pence mengukuhkan dukungannya bagi Presiden Trump.

"Anda telah memilih presiden yang tidak pernah menyerah, tidak pernah mundur, ia pejuang, ia pemenang. Saya janjikan pada Anda, ia tidak akan berhenti berusaha membuat Amerika jaya kembali," kata Pence.

Pence adalah pembicara utama di acara yang diselenggarakan di Washington DC, Kamis malam itu (23/2).

Konferensi tahunan itu sering menjadi tempat untuk menyerang Partai Demokrat, namun tahun ini, karena Partai Republik mengontrol Gedung Putih dan Kongres, kegiatan itu lebih seperti sebuah kampanye kemenangan yang berfokus pada usaha menyatukan Partai Republik dan memuji orang yang memungkinkan hal itu terwujud.

"Ketika melihat Presiden Donald Trump, orang-orang seharusnya benar-benar mempertimbangkan posisi-posisi apa yang pernah dipegang dan mungkin dipegangnya, dan segala sesuatu yang mungkin dilakukannya. Ia bukan jenis politisi kebanyakan yang pada umumnya dimotivasi oleh uang, kekuasaan, gengsi, dan keterkenalan. Ia sudah punya semua itu," kata Penasihat khusus Gedung Putih Kellyane Conway.

Sebelumnya pada hari itu, dua pembantu utama Presiden Trump, Reince Preibus dan Steve Banon, tampil bersama di tengah-tengah munculnya laporan media yang menyiratkan mereka sedang bertikai. Mereka menggunakan kesempatan itu untuk menyerang musuh bersama mereka, yakni media.

"Mereka adalah media korporasi dan global yang bersikeras menentang agenda ekonomi nasionalis seperti yang dimiliki oleh Donald Trump," kata Banon, kepala urusan strategi Gedung Putih.

Dengan partisipan berjumlah ribuan orang, acara itu merupakan peluang bagi pemerintahan Trump untuk berbicara langsung kepada para pendukungnya, menjelaskan agenda, dan mengukuhkan janji kampanyenya.

"Beberapa agenda itu akan segera terwujud, seperti memperoleh kembali pekerjaan, membuat rakyat lebih sejahtera. Hal-hal seperti itu akan terwujud. Pada saat bersamaan, kita juga harus bersatu dan memastikan Presiden Trump menjabat selama delapan tahun. Ia adalah orang yang kita tahu, dan yang akan kita sangat banggakan, bisa merealisasikan semua itu. Kita perlu bersama-sama mewujudkannya," kata Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus.

Presiden Trump akan menyampaikan pidatonya di CPAC, Jumat pagi (24/2) waktu Amerika atau Jumat malam waktu Indonesia. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG