Tautan-tautan Akses

Para Menlu AS, Eropa dan Timur Tengah Bahas Suriah di Paris


Menlu AS John Kerry (tiga dari kiri) dan Menlu Perancis Jean Marc Ayrault (lima dari kanan) menghadiri pertemuan dengan para "Sahabat Suriah" di Paris (10/12).
Menlu AS John Kerry (tiga dari kiri) dan Menlu Perancis Jean Marc Ayrault (lima dari kanan) menghadiri pertemuan dengan para "Sahabat Suriah" di Paris (10/12).

Perundingan "Sahabat Suriah" di Paris ditujukan untuk melapangkan jalan bagi pembicaraan perdamaian baru di Jenewa antara pihak-pihak yang berperang.

Menlu Amerika Serikat John Kerry dan sejumlah sejawatnya bertemu di Paris dalam usaha baru untuk mencari solusi bagi perang yang hampir berlangsung enam tahun di Suriah dan telah merenggut lebih dari 300 ribu jiwa.

Menlu Perancis Jean-Marc Ayrault menjadi tuan rumah pertemuan di ibukota Paris itu. Pertemuan untuk membahas Suriah tersebut melibatkan para diplomat tertinggi Amerika Serikat, Eropa dan Arab serta sejumlah anggota kelompok yang menamakan diri mereka “Sahabat Suriah”.

Para menteri luar negeri dari Jerman, Inggris, Arab Saudi, Qatar, Turki dan seorang perwakilan dari Uni Eropa menghadiri pertemuan di kementrian luar negeri Perancis sementara pemerintah Suriah terus merangsek masuk ke kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak di Aleppo timur.

Semua seruan untuk menghentikan pertempuran sejauh ini gagal. Perundingan di Paris juga akan ditujukan untuk melapangkan jalan bagi pembicaraan perdamaian baru di Jenewa antara pihak-pihak yang berperang.

"Tujuan saya dalam hal ini adalah mendorong kedua belah pihak, atau semua pasukan, untuk berunding di Jenewa,” kata Kerry, Jumat malam (9/12), sambil menambahkan bahwa penghancuran di Aleppo merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia Kedua.

Pernyataan Kerry muncul sementara Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Jumat, pasukan Rusia dan pasukan Suriah akan melanjutkan serangan bom mereka di Aleppo hingga para pemberontak mengosongkan kota itu.

Sementara itu, Majelis Umum PBB, Jumat malam, juga menyetujui resolusi yang menuntut penghentian segera pertempuran dan pembukaan akses tanpa halangan bagi bantuan kemanusiaan darurat.

Rusia, China dan Iran menentang resolusi tidak mengikat namun bermuatan politik tersebut. [ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG