Tautan-tautan Akses

Pakistan Bunuh 12 ‘Teroris’ Terkait Kelompok Berbasis di Afghanistan


FILE - Pasukan Angkatan Darat Pakistan berpatroli di sepanjang pagar perbatasan Pakistan-Afghanistan di pos puncak bukit Big Ben, distrik Khyber, Pakistan, 3 Agustus 2021. (AP/Anjum Naveed, File)
FILE - Pasukan Angkatan Darat Pakistan berpatroli di sepanjang pagar perbatasan Pakistan-Afghanistan di pos puncak bukit Big Ben, distrik Khyber, Pakistan, 3 Agustus 2021. (AP/Anjum Naveed, File)

Pakistan, Rabu (8/2) mengatakan operasi militer kontraterorisme menjelang subuh di sebuah distrik yang bergejolak di barat laut telah menewaskan 12 pemberontak yang terkait dengan sebuah kelompok ekstremis terlarang, yang dituduh beroperasi di luar tempat perlindungan di Afghanistan.

Militer mengidentifikasi mereka sebagai “teroris” dari Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) atau Taliban Pakistan, cabang dan sekutu kelompok Islamis Taliban yang berkuasa di Afghanistan.

Pernyataan militer menyebutkan “tentakel intelijen” telah memungkinkan pasukan keamanan mencegat dan menghabisi pemberontak TTP di Lakki Marwat, distrik yang dilanda kekerasan di provinsi perbatasan, Khyber Pakhtunkhwa.

“Senjata, amunisi dan mata uang Afghanistan juga ditemukan dari teroris dalam operasi,” kata pernyataan itu.

Aksi antiteror itu berlangsung di tengah serangkaian serangan TTP di Pakistan dalam beberapa pekan ini yang telah menewaskan ratusan orang, termasuk pasukan keamanan, dan membuat tegang hubungan Islamabad dengan rezim Taliban di Kabul.

Juru Bicara Taliban Afghanistan kembali menolak tuduhan bahwa terorisme lintas perbatasan di Pakistan dilancarkan dari negaranya. “Emirat Islam berupaya keras untuk melawan aktivitas di tanah Afghanistan yang dapat merugikan pihak lain,” kata Zabihullah Mujahid kepada VOA melalui telepon. Ia menggunakan nama resmi pemerintahan Taliban di Kabul.

Namun, Mujahid mendesak pihak berwenang Pakistan untuk berhenti menuding “dengan cepat” negaranya atas tindak terorisme di dalam negeri sebelum menyelidiki insiden itu secara menyeluruh.

“Kami menginginkan perdamaian dan keamanan di kedua negara. Kami telah melihat kehancuran yang disebabkan oleh perang di Afghanistan, dan kami tidak ingin siapa pun, termasuk Pakistan, menderita karenanya,” ujarnya.

“Pakistan adalah tetangga dekat, negara yang ramah dan bersahabat. Ini hubungan yang penting bagi kami, dan kami tidak akan pernah ingin merusaknya.”

Mujahid menambahkan pemerintahannya akan menyambut para pejabat Pakistan jika mereka berniat mengunjungi Afghanistan untuk kerja sama dan diskusi mengenai kontraterorisme.

Pekan lalu, bom kuat meledak di sebuah masjid di markas polisi yang dijaga ketat di Peshawar, ibu kota Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan hampir 100 orang dan mencederai lebih banyak lagi. Para korban kebanyakan adalah anggota pasukan keamanan.

TTP membantah terlibat dalam pengeboman itu, tetapi para pejabat Pakistan menyalahkan kelompok tersebut dan mengulangi seruan kepada Kabul untuk mengendalikan para pemberontak, supaya tidak membuat hubungan bilateral semakin tegang. [uh/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG