Tautan-tautan Akses

Obama: Campur Tangan Rusia dalam Pemilu AS Dapat Terjadi Lagi


Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Washington. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Washington. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Versi yang tidak rahasia dari laporan intelijen Amerika yang dirilis hari Jumat mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan usaha mempengaruhi pemilu yang menguntungkan Trump dalam menghadapi penantangnya Hillary Clinton.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan setelah badan intelijen Amerika menyimpulkan bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden bulan November bahwa hal serupa dapat terjadi lagi, dan penting bagi Kongres dan Presiden terpilih Donald Trump untuk memastikan usaha mempengaruhi demikian diminimalkan.

Versi yang tidak rahasia dari laporan intelijen Amerika yang dirilis hari Jumat mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan usaha mempengaruhi pemilu yang menguntungkan Trump dalam menghadapi penantangnya Hillary Clinton.

Obama mengatakan kepada ABC News dalam wawancara yang disiarkan hari Minggu (8/1) ia memerintahkan pemeriksaan itu “untuk memastikan bahwa kita memahami ini adalah hal yang telah dilakukan oleh Putin dalam waktu yang cukup lama di Eropa, pada awalnya di bekas negara-negara satelitnya di mana banyak warga yang berbahasa Rusia, tetapi semakin banyak dilakukan di negara-negara demokrasi Barat.”

Presiden Obama, yang masa jabatan keduanya berakhir tanggal 20 Januari, menambahkan ia tadinya menganggap enteng besarnya dampak mis-informasi dan peretasan terhadap masyarakat terbuka dan menyusupi praktek demokrasi kita dengan cara-cara yang saya kira semakin meningkat.”

Obama mengatakan lebih banyak waktu dan sumber daya perlu digunakan untuk keamanan dunia maya, dan bahwa ia berharap keadaan itu jangan dipandang dengan cara yang partisan. [gp]

XS
SM
MD
LG