Sudah beberapa hari ini perusahaan sepatu sneaker Nike, terlibat perselisihan dengan artis Lil Nas X dan sepatu-sepatu Satan (Setan).
Seperti dilaporkan kantor berita AFP, perselisihan itu berawal dengan dirilisnya video musik yang menunjukkan artis berusia 21 tahun, yang terkenal dengan lagu “Old Town Road” itu melakukan lap dance. Tak lama kemudian, pemenang Grammy Awards itu terlibat perselisihan dengan gubernur negara bagian South Dakota, yang mempermasalahkan video panas Lil Nas X dan melontarkan sitiran ayat-ayat Injil kepada penyanyi itu.
Pengumuman bahwa musisi rap itu akan bekerja sama dengan perusahaan di Brooklyn, yang membuat 666 pasang “Satan Shoes”. Sepatu Setan itu adalah sepatu hitam jenis Nike Air Max 97s yang dimodifikasi dengan bros pentagram berwarna perak, yang di dalam Injil dirujuk sebagai kejatuhan Setan dan setetes campuran darah manusia yang dicampur dengan tinta berwarna merah di bagian sol. Semua hal itu berujung pada hal umum yang dilakukan oleh banyak warga Amerika, yaitu mengajukan gugatan hukum.
Nike menggugat MSCHF Product Studio, perusahan eksentrik yang bekerja sama dengan Lil Nas X untuk membuat sepatu itu, karena pelanggaran dan pencemaran merek dagang.
Dalam pernyataan kepada kantor berita AFP, Nike mengatakan “sepatu setan ini telah diproduksi tanpa persetujuan atau otorisasi Nike, dan karenanya hampir tidak mungkin terikat dengan poyek ini."
Dalam dokumen pengadilan federal diketahui bahwa Nike menuduh perilisan sepatu itu telah memicu pemboikotan terhadap Nike oleh konsumen yang tersinggung dan secara salah mengasosiasikan perusahaan pembuat sepatu itu dengan simbol yang menjadi merek dagang perusahaan itu.
Sepatu itu pada Senin (29/3) terjual seharga hampir $1.018 per pasang atau lebih dari Rp 14 juta. Penjualan itu menyusul “Jesus Shoes” buatan MSCH, yaitu modifikasi sepatu Nike Air Max97s berwarna putih, yang mengandung air suci di bagian solnya.
Nike tidak mengajukan gugatan terhadap lini produk itu
Kolaborasi Lil Nax X dalam pembuatan sepatu itu seiring perilisan video musik terbarunya untuk lagu “Motero (Call Me By Your Name,” sebauh lagu yang judulnya merujuk pada novel dan film berjudul “Call Me By Your Name.” [em/ft]
