Tautan-tautan Akses

Negara-negara Eksportir Minyak Sepakat Perpanjang Pengurangan Produksi


Menteri Energi Rusia Alexander Novak (kiri), Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih dan Sekjen OPEC Mohammad Sanusi Barkindo dalam pertemuan OPEC dan negara-negara non-OPEC di Wina, Austria (foto: dok).
Menteri Energi Rusia Alexander Novak (kiri), Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih dan Sekjen OPEC Mohammad Sanusi Barkindo dalam pertemuan OPEC dan negara-negara non-OPEC di Wina, Austria (foto: dok).

OPEC dan negara-negara pengekspor minyak non-OPEC yang dipimpin Rusia hari Kamis (30/11) sepakat memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir 2018 dalam upaya menurunkan kelebihan persediaan minyak global sementara mengisyaratkan kemungkinan mengakhirinya secara dini jika harga minyak menjadi terlalu tinggi.

Rusia, yang tahun ini untuk kali pertama mengurangi produksi minyak secara signifikan bersama OPEC, berusaha menyampaikan pesan tegas mengenai cara mengakhiri pengurangan produksi agar pasar tidak berubah menjadi defisit terlalu cepat, harga minyak tidak naik terlalu cepat, dan Amerika tidak menaikkan tajam produksi minyaknya.

Rusia membutuhkan harga minyak rendah untuk menyeimbangkan anggarannya, sementara Arab Saudi, yang bersiap-siap menjual saham perusahaan minyak negara Aramco tahun ini akan diuntungkan harga minyak yang tinggi.

Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan kepada wartawan OPEC dan negara-negara non-OPEC sekutunya telah sepakat memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun 2018, seperti umumnya diantisipasi oleh pasar.

OPEC juga memutuskan untuk menetapkan pagu produksi gabungan Nigeria dan Libya pada tingkat 2017, yaitu 2,8 juta barel per hari, menurut Menteri Perminyakan Iran BIjan Zanganeh. Kedua negara telah dikedualikan dari pengurangan produksi karena keresahan politik dan produksi yang di bawah normal. [ds]

Recommended

XS
SM
MD
LG