Tautan-tautan Akses

NATO Khawatir Sistem Rudal Rusia Langgar Perjanjian Perang Dingin


Duta Besar AS untuk NATO Kay Bailey Hutchison berbicara dalam konferensi pers di markas besar NATO, Brussels, 7 November 2017. (Foto: dok).
Duta Besar AS untuk NATO Kay Bailey Hutchison berbicara dalam konferensi pers di markas besar NATO, Brussels, 7 November 2017. (Foto: dok).

NATO, Jumat (15/12) menyatakan khawatir mengenai sebuah sistem rudal Rusia yang dapat membawa hulu ledak nuklir, dan yang dikatakan mungkin melanggar perjanjian penting mengenai senjata pada era Perang Dingin.

Aliansi militer pimpinan Amerika itu menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa NATO telah mengidentifikasi sebuah sistem rudal Rusia yang menimbulkan kekhawatiran serius.

NATO mendesak Rusia agar mengatasi kekhawatiran ini secara substansial dan transparan, dan terlibat aktif dalam dialog teknis dengan Amerika Serikat.

NATO khawatir sistem itu melanggar Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) tahun 1987. NATO tidak menyebutkan rincian rudal itu.

Perjanjian pada era Perang Dingin itu melarang semua jenis senjata dalam kategori itu, semua rudal jelajah berbasis di darat dengan daya jelajah antara 500 dan 5.500 kilometer.

Menurut pernyataan itu, situasi di mana Amerika dan pihak-pihak lain mematuhi perjanjian itu sementara Rusia tidak, akan menjadi kekhawatiran yang sangat besar dan mendesak.

Rusia telah mengklaim bahwa sistem pertahanan rudal Amerika melanggar perjanjian tersebut. Pada masa lalu, pemerintahan Obama berupaya meyakinkan Moskow agar mematuhi perjanjian INF tetapi tampaknya tidak ada kemajuan dalam hal ini.

Utusan Amerika untuk NATO Kay Bailey Hutchison menyebut perilaku Rusia “berbahaya dan menggoyahkan.” [uh]

XS
SM
MD
LG