Tautan-tautan Akses

Nama dan Pemikiran Xi Jinping Masuk Konstitusi China


Poster bergambar Presiden Xi Jinping (kiri) dan mendiang pemimpin Partai Komunisa China Mao Zedong di sebuah pasar di Beijing. (foto: ilustrasi).
Poster bergambar Presiden Xi Jinping (kiri) dan mendiang pemimpin Partai Komunisa China Mao Zedong di sebuah pasar di Beijing. (foto: ilustrasi).

Partai Komunis China setuju menambahkan pemikiran politik pemimpin negara itu, Xi Jinping ke dalam konstitusi, menempatkannya setara dengan pendiri China Mao Zedong dan kian mengonsolidasi kekuasaannya menjelang perombakan pimpinan tinggi.

Langkah untuk mengubah konstitusi Partai Komunis itu juga semakin menumbuhkan antisipasi bahwa Xi mungkin tetap menjadi pemimpin China paling berpengaruh untuk beberapa waktu ke depan, ujar para analis.

Penambahan disetujui pada sesi penutupan kongres lima-tahunan partai itu hari Selasa. Media pemerintah memuji keputusan partai menambahkan "Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tionghoa untuk Era Baru" ke dalam konstitusi itu, menyebutnya "bersejarah."

Pemungutan suara yang disetujui secara bulat, tanpa tentangan dan tanpa abstain itu juga menempatkan Xi dalam posisi yang unik.

Semua gagasan politik pendahulu Xi ditulis dalam konstitusi partai, tetapi hanya nama dan pandangan Mao dan Xi yang ditambahkan ke dokumen itu saat mereka masih menjabat.

Mirip kepemimpinan Mao dan "reformasi dan keterbukaan" Deng Xiaoping, yang masing-masing terentang selama 30 tahun, Xi bertujuan melakukan hal yang sama, ujar ilmuwan politik Yang Kai-huang.

"Tampaknya jelas bahwa ambisi Xi adalah pendekatannya ke pemerintah dan rencana strategi nasionalnya terus digunakan sampai tahun 2050," ujar Yang.

Menurut amandemen itu, "Pemikiran Xi Jinping" akan menjadi panduan bagi pembangunan China dalam "basis jangka panjang" dan harus "dipatuhi dan terus dikembangkan."

Selain menambahkan nama dan cita-cita politiknya pada konstitusi, amandemen tersebut juga menetapkan kepemimpinan "mutlak" partai itu atas militer dan masyarakat secara keseluruhan.

Revisi itu menyebutkan, gerakan anti-korupsi yang menyeluruh akan berlanjut dan memberi perhatian pada rencana perdagangan dan pembangunan global Xi Jinping bernilai triliunan dolar, yang dikenal sebagai inisiatif "The Belt and Road".

Dalam pidatonya pada upacara pembukaan Xi berjanji partai itu akan mengubah Tiongkok menjadi negara sosialis modern menjelang tahun 2035 dan negara kuat dunia pada tahun 2050.

"Semua tujuan itu, termasuk "satu sabuk satu jalan," dan lainnya, adalah proyek-proyek yang akan berlangsung puluhan tahun dan menjadi pembenaran bagi Xi Jinping untuk bertahan, setidaknya lebih 10 tahun," ujar pengamat kawakan China Willy Lam.

Komite Tetap Politbiro Partai Komunis saat ini beranggotakan tujuh orang, tetapi menurut analis, jumlah itu bisa dikurangi menjadi lima atau ditambah menjadi setidaknya sembilan orang. Yang jelas, orang terkuat kedua di China, Wang Qishan, tidak akan kembali.

Wang adalah pejabat tinggi pemberantasan korupsi dan kepala Komisi Sentral untuk Inspeksi Disiplin partai tersebut.

Nama Wang tidak termasuk dalam daftar anggota Komisi Sentral partai yang dirilis hari Selasa, sinyal bahwa laki-laki usia 69 tahun itu akan mengundurkan diri. Namun, menurut beberapa analis, ia mungkin menduduki jabatan tinggi lainnya. [ka/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG