Tautan-tautan Akses

Musk Sebut Zuckerberg Naif Terkait Robot-Robot Pembunuh


A man removes broken glass scattered on the carpet of a mosque damaged in Tuesday's blast in Beirut, Lebanon.
A man removes broken glass scattered on the carpet of a mosque damaged in Tuesday's blast in Beirut, Lebanon.

Tokoh industrialis penting dari Silicon Valley, Elon Musk, menghina miliarder pesaingnya Mark Zuckerberg hari Selasa, yang semakin mendorong perang kata-kata di antara para jenius teknologi terkait kemungkinan robot akan menjadi sangat pintar sehingga mampu untuk membunuh manusia penciptanya.

“Pemahamannya mengenai subyek ini terbatas,” ujar Musk dalam sebuah cuitan tentang pendiri Facebook yang algoritma dan teknologi lainnya telah mendorong revolusi di bidang media sosial dan berhasil menarik 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya.

Sebelumnya, Zuckerberg ditanya tentang pandangan Musk akan bahaya dari robot. Dalam responnya, Zuckerberg mencaci “para penentang” yang “skenario kiamat” nya dianggap “tidak bertanggung jawab.”

Zuckerberg dan Musk, yang adalah pimpinan produsen mobil listrik Tesla dan perusahaan roket SpaceX, telah terlibat debat dari tempat terpisah dalam beberapa hari terakhir ini tentang bahaya kecerdasan buatan. Keduanya saling bersilang pendapat tentang kebutuhan adanya peraturan pemerintah yang lebih ketat terkait teknologi tersebut.

Facebook tidak langsung merespon pada permintaan untuk berkomentar terkait cuitan, yang dikirim Musk jam 3:07 a.m. waktu California (10:07 GMT) dari akun aslinya, @elonmusk.

Istilah kecerdasan buatan, atau AI, digunakan untuk mesin yang dilengkapi dengan kode komputer yang mampu meningkatkan kecerdasannya dengan belajar. Teknologi ini semakin digunakan secara luas di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, hiburan, dan perbankan.

Kekhawatiran akan mesin yang bisa menjadi sangat cerdas sehingga mereka kemungkinan akan bangkit dan melawan umat manusia adalah sebuah tema yang sering kita temui dalam cerita fiksi ilmiah.

Musk mengatakan dalam pertemuan dengan para gubernur negara bagian AS bulan ini akan potensi bahaya tidak cuma sekedar hayalan, dan mereka harus segera bertindak untuk mengatur perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan.

“Saya terus menerus memberi peringatan, namun sampai orang-orang robot turun ke jalan-jalan dan membunuh warga, mereka tidak akan tahu bagaimana harus bertindak, karena semuanya tampak tidak nyata,” ujar Musk, sesuai dengan video yang ditampilkan pada acara tersebut.

“Kecerdasan Buatan adalah risiko paling mendasar terhadap eksistensi kebudayaan umat manusia,” imbuhnya.

Hari Minggu, Zuckerberg mengudarakan siaran langsung video di Facebook sambil memanggang daging di halaman belakang rumahnya dan menjawab pertanyaan dari para pemirsanya ketika seseorang memintanya untuk memberikan opininya terkait komentar Musk.

“Saya sungguh-sungguh optimis,” tampik Zuckerberg, “dan saya kira mereka yang menentang kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan mencoba untuk mencari dukungan tentang skenario hari kiamat, saya tidak mengerti. Benar-benar pikiran negatif, dalam segi-segi tertentu saya sebenernya berpikir pikiran semacam itu sangat tidak bertanggungjawab.”

Zuckerberg mengatakan Kecerdasan Buatan dapat membantu mendiagnosa penyakit dengan lebih baik dan menghilangkan kecelakaan lalu-lintas, dan ia tidak melihat bagaimana orang tidak merasa bersalah dengan menghambat pengembangan Kecerdasan Buatan lewat berbagai aturan. [ww]

XS
SM
MD
LG