Tautan-tautan Akses

Museum Smithsonian Sekarang Punya Koleksi Robot


Salah satu koleksi robot yang dipamerkan di Museum Serajah Amerika Smithsonian di Washington, DC.
Salah satu koleksi robot yang dipamerkan di Museum Serajah Amerika Smithsonian di Washington, DC.

Museum Sejarah Amerika, bagian dari lembaga Smithsonian di Washington, DC, baru-baru ini menambah koleksinya dengan dengan sekitar seratus artefak robot, termasuk sebagian robot terkecil di dunia, serta C-3PO dan R2-D2 dari film seri Star Wars.

Museum Sejarah Amerika, bagian dari lembaga Smithsonian di Washington, DC, baru-baru ini menambah koleksinya dengan beberapa robot. Smithsonian saat ini punya sekitar 100 artefak robot, termasuk sebagian robot terkecil di dunia. Koleksi itu termasuk C-3PO dab R2-D2 dari film seri Star Wars.

Carlene Stephens yang bekerja pada museum itu mengatakan bahwa walaupun robot-robot Star Wars hanya merupakan boneka film, tetapi robot-robot itu bisa mewakili suatu fenomena lebih besar. “Robot-robot itu punya sejarah panjang. Karena tempat ini adalah museum sejarah, robot-robot itu cocok dengan minat kami, yakni hal-hal terkait industri, penemuan, dan inovasi,” ujar Stephens.

Salah satu artifak robot kesukaan Carlene Stephen adalah patung pahatan berusia empat ratus lima puluh tahun dari Jerman. Patung kayu kayu ini tingginya kurang dari 40 centimeter dan merupakan jenis model robot dari abad mekanis yang lalu. “Patung itu dipahat menyerupai seorang rahib dan menggelinding di lantai, melakukan simulasi jalan kaki. Waktu menggelinding di lantai matanya bisa bergerak,” papar Stephens lebih lanjut.

Di seluruh dunia, lebih dari enam juta robot digunakan di pabrik-pabrik dan dalam dinas kemiliteran. Salah satu robot dalam koleksi Smithsonian adalah Packbot, yang membantu militer Amerika mencari dan menjinakkan ranjau di Afghanistan. Packbot juga dapat mengumpulkan data intelijen.

Smithsonian juga punya Stanley, mobil yang bisa berjalan sendiri. Mobil itu melaju dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer melintasi Gurun Mojave di California selatan untuk memenangkan hadiah 2 juta dolar dari DARPA Grand Challenge. Departemen Pertahanan menyediakan bantuan keuangan untuk kompetisi ini.

Barry Spletzer sebelumnya bekerja sebagai ilmuwan pada Sandia National Laboratories Intelligent Systems and Robotics Center di New Meksiko. Ia senang robot-robot itu menjadi koleksi Smithsonian.

Spletzer datang ke musium Smithsonian dengan kotak berisi robot-robot kecil, termasuk Miniature Autonomous Robotic Vehicle atau MARV. Ia mengatakan, “Robot-robot itu punya arti sejarah penting. Kita punya robot-robot yang terkecil dunia. Kita punya koleksi robot terbesar di dunia, robot yang bisa melompat tertinggi di dunia. Ini semua merupakan kemajuan penting dalam teknologi dalam 10 sampai 15 tahun terakhir.”

MARV dikembangkan dikembangkan dalam dekade 1990-an di Sandia National Lab. Spletzer mengatakan robot-robot ini digunakan dalam eksplorasi antariksa, medis, dan sistem keamanan.

Kurator musium Carlene Stephens berharap robot-robot sumbangan tersebut dan lainnya bisa memperlihatkan bagian penting yang dimainkan sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

XS
SM
MD
LG