Pemerintah Jerman saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk merekrut warga negara Uni Eropa yang bukan dari Jerman di sejumlah bidang untuk memperkokoh militer negara itu, termasuk dokter dan spesialis teknologi informasi.
Jerman menghentikan program wajib militer pada 2011, dan kini militer negara itu harus bersaing dengan bidang-bidang lain untuk merekrut anggota baru pada saat ekonomi dalam kondisi sehat dan pengangguran berada pada tingkat yang rendah.
Kepala staf militer Jenderal Eberhard Zorn, sebagai dikutip jaringan media berita Funke, mengatakan, “Kami harus melihat ke segala arah pada saat terjadinya kelangkaan spesialis.”
Ia menambahkan, salah satu pilihan yang sedang dipertimbangkan militer Jerman adalah merekrut warga negara Uni Eropa yang bukan warga negara Jerman untuk mengisi kekosongan di bidang-bidang sangat khusus, seperti dokter dan spesialis teknologi informasi. [ab]
