Tautan-tautan Akses

Meski Marak Penembakan Massal, Orang AS Tetap Menyukai Senjata


Seorang pemilik toko senjata mendemonstrasikan senapan semi-otomatis Ruger AR-15, 7 November 2017, di Lynnwood, Washington. (Foto: AP)
Seorang pemilik toko senjata mendemonstrasikan senapan semi-otomatis Ruger AR-15, 7 November 2017, di Lynnwood, Washington. (Foto: AP)

Orang tua A.C tidak mengizinkan anaknya menembak dengan senapan. Jadi, pada usia 17 tahun, dua bulan setelah menyelesaikan SMA, ia bergabung dengan Korps Marinir AS, di mana ia secara teratur berlatih menembak dengan senapan M16, senjata utama militer Amerika.

A.C. yang meminta VOA untuk menyamarkan namanya, telah 25 tahun bekerja di departemen kepolisian utama di California Selatan. Ia juga menjadi instruktur senjata api selama 20 tahun. Baginya seperti juga jutaan orang Amerika, senjata adalah kegemaran. "Senjata api seperti hidup saya," kata A.C. kepada VOA.

"Saya menikmati senjata api; saya mengajar senjata api dengan bertanggung jawab. Orang-orang yang menjadi kolektor mobil dapat mengenali lampu depan. Juga saya yang menyukai senjata, mengetahui bagian-bagian senapan."

A.C. membidik dan menembakkan dua senapan semi-otomatis di lapangan tembak di luar California untuk menunjukkan betapa miripnya kedua senjata itu. Namun jenis senapan Smith & Wesson M&P-15T dilarang di California. Jenis Smith & Wesson M&P 15-22S diperbolehkan. Senapan semi-otomatis taktis dilarang di negara bagian itu, ketika Wakil Presiden Kamala Harris menjadi jaksa agung California.

Namun A.C. bisa memilikinya karena ia menggunakannya untuk pekerjaan sebagai petugas polisi. A.C. tidak tertarik untuk membahas politik perdebatan senjata di Amerika. Ia mengatakan, penting untuk membedakan antara kejahatan yang dilakukan dengan senjata api dan bagian-bagian mekanik yang dirakit menjadi sebuah senapan. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG