Tautan-tautan Akses

Meski Ditentang, Georgia Buka Kembali Sebagian Bisnis


Seorang pejalan kaki mengenakan masker di luar Toko Apple saat wabah virus corona (COVID-19) di Pasadena, California, 14 Maret 2020. (Foto: Reuters)
Seorang pejalan kaki mengenakan masker di luar Toko Apple saat wabah virus corona (COVID-19) di Pasadena, California, 14 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Sebagian usaha atau bisnis di negara bagian Georgia yang ditutup karena pandemi virus corona, mulai hari Jumat (24/4) dibuka kembali, meskipun ada tentangan dari Presiden Donald Trump dan pakar-pakar kesehatan.

Gubernur Georgia Brian Kemp –yang berasal dari Partai Republik– memulai kembali beroperasinya sebagian bisnis yang tidak esensial “secara terbatas”. Pembukaan bisnis tersebut ditujukan untuk membantu menggairahkan kembali perekonomian di Georgia sebelum mencabut seluruh pembatasan di negara bagian itu pada 30 April nanti. Kebijakan ini diambil di tengah peringatan bahwa langkah itu berpotensi memicu penularan virus corona baru.

Salon rambut, gimnasium, toko pembuatan tatto, terapi pijat dan beragam bisnis yang tidak esensial lainnya –termasuk restoran– kini diijinkan buka. Sementara tempat-tempat ibadah diijinkan melangsungkan acara “sesuai dengan protokol menjaga jarak atau social distancing yang tegas.”

Georgia adalah negara bagian pertama di Amerika yang melancarkan upaya untuk mengaktifkan kembali roda perekonomian secara besar-besaran dan telah menjadi pusat perdebatan di tingkat nasional tentang seberapa cepat negara-negara bagian dapat memulai kembali perekonomian mereka.

Gubernur negara bagian Oklahoma Kevin Stitt juga mengijinkan dibukanya sebagian toko eceran hari Jumat ini.

Sementara Gubernur negara bagian Florida Ron DeSantis membuka sebagian pantai bagi pengunjung minggu lalu.

Negara bagian South Carolia sejak Senin lalu (20/4) telah melunakkan sejumlah aturan, sementara negara-negara bagian lain berencana melakukan hal yang sama minggu depan. [em/pp]

XS
SM
MD
LG