Tautan-tautan Akses

Menteri India Salahkan Suhu Panas setelah Pingsan saat ketika Berkampanye


Menteri Transportasi dan Perkapalan India Nitin Gadkari memamerkan buku yang ditulisnya di kantornya di New Delhi, India, 26 Agustus 2015. (Foto: REUTERS/Anindito Mukherjee)
Menteri Transportasi dan Perkapalan India Nitin Gadkari memamerkan buku yang ditulisnya di kantornya di New Delhi, India, 26 Agustus 2015. (Foto: REUTERS/Anindito Mukherjee)

Seorang menteri India menyalahkan cuaca panas telah membuatnya pingsan saat berpidato dalam rapat umum pemilu, sementara biro cuaca negara itu memperingatkan gelombang panas yang parah akan terjadi di beberapa bagian negara itu selama pemilu.

Suhu yang sangat panas telah melanda banyak negara Asia pada minggu ini, sehingga menyebabkan penutupan sekolah-sekolah di Filipina dan Bangladesh karena prakiraan cuaca panas yang ekstrem.

Menteri Transportasi Nitin Gadkari pingsan saat berpidato pada hari Rabu (24/4) di sebuah kota kecil di negara bagian Maharashtra, India Barat, tempat dia berkampanye untuk pemilihan kembali pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.

Rekaman kejadian menunjukkan menteri tersebut jatuh pingsan dan dibawa keluar panggung.

“Saya merasa tidak nyaman karena cuaca panas saat rapat umum,” tulis Gadkari di platform media sosial X pada hari itu juga.

“Tetapi sekarang saya benar-benar sehat,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia tetap melanjutkan niatnya untuk berkampanye dalam pemilu.

Departemen Meteorologi India mengatakan pada hari Kamis (25/4) bahwa kondisi gelombang panas yang parah kemungkinan akan terus berlanjut di setidaknya sembilan negara bagian di bagian timur dan selatan selama lima hari ke depan.

“Gelombang panas hingga kondisi gelombang panas yang parah kemungkinan besar akan terjadi,” kata pernyataan itu, dengan suhu sudah mencapai 44 derajat Celcius di beberapa lokasi.

Kampanye besar-besaran di luar ruangan sedang dilakukan di seluruh India ketika negara itu melaksanakan pemilu maraton yang berlangsung selama enam minggu.

Puluhan juta orang akan memberikan suara pada pemilu tahap kedua pada hari Jumat ini.

Komisi pemilu India mengatakan pekan ini bahwa mereka sedang meninjau dampak gelombang panas dan kelembapan sebelum setiap putaran pemungutan suara dengan tujuan untuk mengambil “langkah-langkah mitigasi” yang masih memungkinkan warga untuk memberikan suara mereka.

Penelitian ilmiah selama bertahun-tahun telah menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens. [lt/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG