Tautan-tautan Akses

Menlu Kerry Berusaha Hidupkan Perundingan Damai Timur Tengah


Presiden srael Shimon Peres berjabat tangan dengan Menlu AS John Kerry, sementara PM Netanyahu duduk diantara mereka saat upacara peringatan peristiwa Holocaust di Yad Vashem, Yerusalem (8/4).
Presiden srael Shimon Peres berjabat tangan dengan Menlu AS John Kerry, sementara PM Netanyahu duduk diantara mereka saat upacara peringatan peristiwa Holocaust di Yad Vashem, Yerusalem (8/4).

Menlu AS John Kerry berada di Israel untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian Timur Tengah. Kerry bertemu dengan para pejabat senior Israel hari Senin setelah mengunjungi pemimpin Palestina Mahmoud Abbas Minggu malam.

Menteri Luar Negeri John Kerry hari Senin menghadiri sejumlah upacara di Yerusalem untuk memperingati Holocaust, di mana 6 juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi Jerman. Setelah itu ia menghadiri serangkaian pertemuan terpisah dengan para pemimpin senior Palestina dan Israel.

Kerry Minggu malam bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di Ramallah. Tidak ada pihak yang mengomentari kunjungan itu secara resmi.

Diplomat tertinggi Amerika itu dilaporkan berupaya menuntaskan berbagai rencana yang disebut sebagai upaya membangun kepercayaan, untuk memulai kembali perundingan perdamaian Timur Tengah yang macet.

Abbas dilaporkan memberitahu Kerry bahwa Palestina akan kembali ke meja perundingan hanya jika Israel membebaskan tahanan-tahanan politik dan menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Pemerintah Israel mengatakan akan kembali ke meja perundingan, tetapi tanpa syarat.

Usul membangun kepercayaan itu akan mencakup dimulainya kembali secara permanen pengiriman pendapatan pajak Palestina yang dipungut oleh Israel dan kemungkinan mengembalikan lahan di Tepi Barat yang kini dikuasai pasukan pertahanan Israel kepada Palestina.

Abbas untuk sementara waktu dilaporkan setuju untuk menghentikan langkah-langkah sepihak supaya Palestina diakui oleh organisasi-organisasi multilateral seperti PBB.

Kunjungan Kerry itu dilakukan setelah bentrokan seminggu antara demonstran Palestina dan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat setelah kematian seorang tahanan Palestina yang katanya mengidap kanker dan dua orang demonstran Palestina.

Persinggahan pertama Kerry di kawasan ini adalah Turki, di mana ia memuji menghangatnya hubungan Turki-Israel baru-baru ini.

"Turki dan Israel sama-sama sekutu penting Amerika dan kami berharap kesepakatan mereka untuk memulihkan hubungan satu sama lain akan membuka pintu bagi kerjasama yang lebih besar,” kata Kerry.

Hubungan kedua negara mendingin sejak pembunuhan delapan warga Turki dan seorang aktivis Turki-Amerika oleh pasukan Israel tiga tahun lalu di atas kapal laut yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bulan lalu meminta maaf atas insiden itu lewat pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, setelah kunjungan Presiden Amerika Barack Obama ke Israel.
XS
SM
MD
LG