Tautan-tautan Akses

Menlu Dorong Hubungan Generasi Muda Indonesia-Korea Selatan


Kemenlu RI mempertemukan 26 pemuda dari Indonesia dan Korea Selatan dalam acara bertajuk "The First Republic of Indonesia (RI)-Republic of Korea (ROK) Young Leaders' Dialogue" di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019. (Foto: VOA/Fathiyah)
Kemenlu RI mempertemukan 26 pemuda dari Indonesia dan Korea Selatan dalam acara bertajuk "The First Republic of Indonesia (RI)-Republic of Korea (ROK) Young Leaders' Dialogue" di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019. (Foto: VOA/Fathiyah)

Puluhan pemuda Indonesia dan Korea Selatan dari beragam profesi dan latar belakang dipertemukan di Jakarta untuk semakin mendorong hubungan erat kedua entitas itu. 

Kementerian Luar Negeri mempertemukan 26 pemuda dari Indonesia dan Korea Selatan dalam acara bertajuk "The First Republic of Indonesia (RI)-Republic of Korea (ROK) Young Leaders' Dialogue" di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (10/10). Selain untuk membentuk jaringan dan mengumpulkan masukan atau rekomendasi dari para calon pemimpin muda itu, kegiatan tersebut bertujuan memperkuat hubungan kedua negara. Kegiatan ini baru pertama dilaksanakan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan gagasan acara itu muncul saat Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in bertemu di Seoul pada September 2018. Para peserta yang diundang dalam acara ini berasal dari berbagai latar belakang, antara lain pengusaha, jurnalis, juru masak, pencipta aplikasi, pekerja travel, aktivis Palang Merah Indonesia (PMI), dan bahkan ada petani.

"Penting sekali buat Indonesia dan Korea Selatan untuk membentuk semacam jejaring anak-anak muda dengan berbagai macam latar belakang, yang kelak mereka itu dapat menjadi salah satu penggerak dari kerjasama antara Indnesia dan Korea (Selatan)," kata Retno.

Retno mengatakan acara ini sangat inovatif karena melibatkan pemuda untuk menyumbang ide atau pemikirannya dalam melihat perkembangan dunia saat ini dan hubungan Indonesia-Korea Selatan. Pertemuan itu sekaligus memperkuat hubungan antar warga dari kedua negara.

Retno meminta para pemuda dari kedua negara menjadi agen dengan tiga tugas utama, yaitu agen perdamaian dunia, agen pembangunan dan kemajuan ekonomi, serta agen inovasi. Sebagai agen perdamaian, menurutnya, salah satu tantangan utama adalah terorisme. Sedangkan, sebagai agen ekonomi, pemuda bisa berperan sebagai wirausahawan atau ilmuwan.

Selanjutnya, sebagai agen inovasi, Retno menyebut pemuda adalah pusat dari transformasi. Ekonomi dan digital menjadi dua hal yang paling menjanjikan di masa depan.

Dubes Korsel untuk Indonesia Sambut Baik Dialog Generasi Dua Bangsa

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom mengaku sangat senang dengan terwujudnya pertemuan antara para pemimpin muda Korea Selatan dan Indonesia. Dia menambahkan dialog antara generasi muda kedua negara menggambarkan hubungan baik dan warisan bagi kemitraan positif antara Korea Selatan dan Indonesia.

"Dialog antar pemimpin muda dari kedua negara ini, yang dipuji ooleh Ibu Menteri Retno, akan menjadi platform bagi Indonesia dan Korea Selatan untuk memandang berbagai isu, khususnya untuk menggaet inspirasi dan ketertarikan dari generasi muda yang akan terlibat dalam arah kemitraan Indonesia dan Korea Selatan di masa depan," ujar Kim.

Sementara Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengharapkan pertemuan antara pemimpin muda kedua negara akan digelar setiap tahun. Menurutnya hubungan Indonesia-Korea Selatan di berbagai level dan sektor sedang bagus-bagusnya.

"Di KBRI Seoul itu hampir setiap hari ada tamu dari Indonesia, jadi begitu gencarnya. Kita pingin hubungannya terus berlanjut. Karena itu, yang dari generasi berikutnya sudah siap, sudah kenal, jejaringnya sudah jalan," tutur Umar.

Umar menambahkan peningkatan kerja sama Indonesia-Korea Selatan juga terjadi di bidang pendidikan. Hampir setiap bulan terjadi penandatanganan nota kesepahaman antar-universitas dari kedua negara. [fw/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG