Tautan-tautan Akses

Menlu Blinken, Lapid Bertemu di Roma, Tata Kembali Hubungan AS-Israel 


Menlu AS Antony Blinken (kanan) dan Menlu Israel Yair Lapid di Roma, Italia, 27 Juni 2021. (AP)
Menlu AS Antony Blinken (kanan) dan Menlu Israel Yair Lapid di Roma, Italia, 27 Juni 2021. (AP)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, Minggu (27/6) bertemu di Roma ketika pemerintah baru mereka berusaha untuk melupakan mantan Presiden Donald Trump dan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang kedekatannya memperburuk perpecahan partisan di kedua negara.

Sekarang, dengan Trump tersisih di Florida dan Netanyahu memimpin oposisi, Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Naftali Bennett memusatkan perhatian pada diplomasi pragmatis daripada inisiatif dramatis yang berisiko mengobarkan oposisi di dalam negeri atau mengalihkan perhatian dari prioritas lain.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kesalahan dibuat,” kata Lapid kepada Blinken ketika mereka berbicara di sebuah hotel di Roma. “Kedudukan bipartisan Israel dirugikan. Kita akan memperbaiki kesalahan itu bersama-sama.”

Lapid mengatakan telah berbicara dengan Partai Demokrat dan Partai Republik sejak menjabat dan telah "mengingatkan mereka semua bahwa kita berbagi nilai-nilai dasar Amerika yang paling mendasar - kebebasan, demokrasi, pasar bebas dan terus mencari perdamaian."

Blinken mengatakan meskipun kedua pemerintah masih baru, “landasan yang sedang diupayakan adalah salah satu kemitraan yang langgeng, hubungan, persahabatan antara Amerika dan Israel.”

Dorongan itu mengharapkan pencapaian yang lebih kecil, seperti menopang gencatan senjata informal yang mengakhiri perang bulan lalu dengan penguasa militan Hamas di Gaza dan mengisi kembali sistem pertahanan Iron Dome Israel. Dorongan besar untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang telah lama terbengkalai antara Israel dan Palestina bisa mengganggu keseimbangan yang rapuh itu.

“Tidak ada yang menganggap baik untuk mulai mengupayakan inisiatif perdamaian baru yang besar,” kata Ilan Goldenberg, seorang ahli keamanan Timur Tengah di lembaga nir laba Center for a New American Security. “Tetapi ada hal-hal yang bisa dilakukan secara diam-diam di bawah radar, di lapangan, untuk memperbaiki situasi.”

Pendekatan itu yaitu mengelola konflik daripada mencoba menyelesaikannya mungkin berhasil mengatasi perpecahan domestik. Tapi itu juga mempertahankan status quo yang oleh Palestina dirasakan semakin menindas dan mengecilkan harapan, dan telah memicu siklus kerusuhan yang tak terhitung jumlahnya.

Amerika dan Israel akan berupaya mengatasi perbedaan mereka jauh dari pengamatan publik, seperti diplomasi "tenang" Biden, ketika ia secara pribadi mendesak Netanyahu untuk mengakhiri perang Israel-Hamas menjelang gencatan senjata yang mulai berlaku 21 Mei. [my/ab]

XS
SM
MD
LG