Tautan-tautan Akses

Menhan AS Yakinkan India, Afghanistan, Qatar soal Dukungan Amerika


Menteri Pertahanan AS Jim Mattis tiba di Pangkalan Udara Al-Udeid, Qatar, 28 September 2017. (Foto: W. Gallo / VOA)
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis tiba di Pangkalan Udara Al-Udeid, Qatar, 28 September 2017. (Foto: W. Gallo / VOA)

Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis kembali ke Amerika hari Kamis (28/9), setelah mengunjungi India, Afghanistan dan Qatar yang bertujuan untuk mengukuhkan hubungan dengan mitra-mitra Amerika di kawasan.

Mattis dalam suatu pernyataan mengenai kunjungannya di Qatar mengatakan, di tengah-tengah tantangan yang dihadapinya, Qatar dan Amerika mempertahankan hubungan sangat baik antara militer kedua negara.

Mattis tiba di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, pangkalan militer terbesar Amerika di Timur Tengah, Kamis, beberapa hari setelah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani mengulangi seruannya bagi dialog tanpa syarat untuk mengakhiri krisis yang melibatkan negaranya dan empat negara Arab, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.

Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan dengan Qatar pada Juni lalu terkait hubungan eratnya dengan Iran dan tuduhan bahwa negara itu mendukung ekstremis. Qatar telah menyangkal mendukung ekstremisme, seraya menyatakan krisis itu berlatar belakang politik.

Presiden Donald Trump bertemu dengan emir Qatar di sela-sela sidang Majelis Umum PBB pekan lalu, dan memberitahu wartawan bahwa ia memiliki perasaan sangat kuat bahwa perselisihan itu akan segera diselesaikan. Trump menawarkan diri untuk menengahi krisis tersebut.

Sebelumnya, pada hari Kamis, Mattis dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengunjungi provinsi Kandahar, Afghanistan Selatan, di mana mereka mengadakan pertemuan dengan 250 personel militer Amerika dan NATO di pangkalan udara Kandahar.

Dalam sebuah pernyataan, Mattis mengemukakan bahwa di Afghanistan, kedua pejabat itu mengukuhkan komitmen aliansi untuk mendukung pemerintah Afghanistan dalam mengakhiri konflik dan memaksa Taliban untuk merundingkan solusi politik.

Pekan depan, kelompok pertama pilot Afghanistan di pangkalan tersebut akan mulai mengikuti pelatihan untuk menerbangkan helikopter Blackhawk.

Amerika Serikat menyumbangkan sekitar 160 Blackhawk yang telah diperbaharui untuk militer Afghanistan dalam kurun tujuh tahun mendatang, sebagai bagian dari program memodernisasi Angkatan Udara Afghanistan. Dalam tujuh tahun, para pejabat Amerika berharap dapat mengembangkan Angkatan Udara Afghanistan menjadi dua kali lipat dari yang sekarang ini dan personelnya bertambah hingga 50 persen lagi.

Mattis juga mengambil langkah-langkah untuk memperkuat hubungan pertahanan yang meningkat pesat dengan India pada Rabu lalu, dengan menyatakan hubungan tersebut belum pernah sekuat ini. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG